Bus Dibajak, 28 Penumpang Dibunuh

Minggu, 23 November 2014 – 03:52 WIB

jpnn.com - GARISSA – Militan Al-Shabab kembali melancarkan aksi brutal. Kemarin pagi (22/11) ekstremis Islam itu membajak sebuah bus di wilayah timur laut Kenya, dekat perbatasan Somalia. Sebanyak 28 nyawa melayang dalam insiden yang memantik kecaman dunia tersebut.

 

’’Saya konfirmasikan, 28 penumpang tak berdosa dieksekusi dengan sadis oleh Shabab (Al-Shabab),’’ kata Noah Mwavinda, kepala polisi setempat.

BACA JUGA: 3 Tewas, 11 Terluka akibat Ledakan Tambang Batu Bara di Sarawak

Dia menambahkan, seluruh korban adalah kaum nonmuslim. Sebab, sebelum mengeksekusi para korban, militan meminta para penumpang membaca ayat suci Alquran. Penumpang yang tidak bisa melakukannya lantas dihabisi.

BACA JUGA: Perampok di Guinea Bajak Mobil Berisi Sampel Darah Terduga Ebola

Bus yang mengangkut 60 penumpang itu sedang menuju Kota Nairobi ketika militan tiba-tiba mencegatnya. Bus yang kebetulan berada di area perbukitan sepi tersebut kemudian menepi.

’’Di dalam bus, salah seorang militan memerintah seluruh penumpang untuk membaca ayat suci Alquran. Beberapa militan lainnya mengawasi para penumpang. Mereka yang tidak bersuara lantas ditembak mati,’’ papar Mwivanda.

BACA JUGA: Obama Rombak Sistem Imigrasi

Setelah beraksi, para militan itu melarikan diri. Mereka tinggalkan begitu saja bus jurusan Mandera–Nairobi tersebut. Karena rute itu merupakan salah satu trayek bus paling ramai di Kenya, aksi keji Al-Shabab tersebut segera tersebar luas. Aparat pun bergegas ke lokasi kejadian yang berjarak sekitar 32 kilometer dari Kota Mandera.

’’Kini pasukan keamanan sedang mengejar kelompok kriminal itu,’’ terang Kementerian Dalam Negeri dalam pernyataan tertulis. Lembaga tersebut berjanji mengabarkan setiap perkembangan kepada publik. Saat aparat tengah berfokus mengejar para pelaku, Palang Merah Kenya mengevakuasi jasad para korban dari dalam bus.

Belakangan, Al-Shabab gencar melancarkan aksi sadis di Kenya. Pekan lalu, mereka menyembunyikan bom di sebuah masjid di Kota Mombasa. Untungnya, aparat berhasil menemukan bom tersebut sebelum meledak.

Kejadian itu memicu razia besar-besaran oleh polisi. Mereka memeriksa seluruh masjid di kota terbesar kedua Kenya tersebut karena khawatir ada bom lain yang disembunyikan militan.

Razia masjid itu berujung pada penangkapan lebih dari 350 orang yang diduga sebagai pendukung dan simpatisan Al-Shabab. Aparat juga merazia rumah para pendukung dan simpatisan Al-Shabab untuk mencari senjata.

Sebagai negara tetangga Somalia yang membantu menegakkan keamanan di negeri tersebut, Kenya memang menjadi sasaran kemarahan Al-Shabab yang merasa aksinya dihambat. (AP/AFP/CNN/hep/c14/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... ”Bus Tinja” Beroperasi di Inggris


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler