Bus Kecelakaan Maut di Kalteng, Rintihan Penumpang Bersahutan, 3 Tewas

Selasa, 02 Juli 2019 – 11:09 WIB
Ilustrasi POlice line. Foto: AFP

jpnn.com, LAMANDAU - Tiga penumpang meninggal dunia setelah bus yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan di jalan Trans-Kalimantan, ruas Lamandau - Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Senin ( 1/7) siang.

Sementara itu, puluhan penumpang terluka. Bus antarkota-antarprovinsi dengan nomor polisi KH 7121 GS itu celaka di dekat simpang PT GCM Lamandau.

BACA JUGA: Orang Tua Mengecek ke Kamar, Astaga Putrinya

Bermuatan 41 penumpang dan tiga awak (sopir, sopir cadangan, dan kernet), bus itu terbalik setelah sopir tak mampu mengendalikan laju kendaraan saat melintasi tikungan tajam di lokasi kejadian.

BACA JUGA: Kecelakaan Maut: Mahasiswa Meninggal Mengenaskan

BACA JUGA: Modus Jahat Pemuda Ajak Siswi SMP ke Kebun Sawit

Sang sopir disebut-sebut mengemudikan bus itu secara ugal-ugalan selama perjalanan.

Parahnya kecelakaan itu terlihat dari kondisi bus yang ringsek bagian atasnya. Bahkan, bagian atap tampak gepeng karena tak mampu menahan beban bodi bus nahas itu.

BACA JUGA: Berita Duka, Wardatunnisa Meninggal Dunia

Proses evakuasi juga sempat mengalami kendala. Selain jauh dari permukiman, sekitar 40 kilometer dari Kota Nanga Bulik, lokasi itu merupakan kawasan tanpa sinyal seluler.

Alat berat milik perkebunan kelapa sawit diturunkan untuk membalikkan bangkai bus yang berada di parit jalan.

Sejumlah rekaman video yang beredar menggambarkan mengerikannya kecelakaan itu. Rintihan dan tangisan penumpang bersahut-sahutan. Sejumlah penumpang terlihat terjepit dan berteriak kesakitan.

Kasatlantas Polres Lamandau AKP F Ali Najib mengatakan, kecelakaan terjadi sekitar pukul 09:30 WIB.

”Bus diduga melaju dengan kecepatan tinggi saat akan melintasi tikungan. Akibatnya, bus hilang kendali dan meluncur ke pinggir jalan hingga terbalik. Bus masuk parit jalan dengan posisi roda di atas,” ujarnya.

Sejumlah korban yang mengalami luka parah langsung dilarikan ke RSUD Lamandau, sedangkan korban luka ringan sebagian dirawat di polibun perusahaan terdekat.

”Ada enam orang yang dirujuk ke Pangkalan Bun. Tiga orang meninggal ada di kamar jenazah, sisanya ada yang rawat inap dan rawat jalan,” kata Direktur RSUD Lamandau Jozeb HF Rumouw.

Dia menuturkan, tujuh dokter dan puluhan tenaga medis dikerahkan membantu para korban.

Salah seorang penumpang selamat bernama Dani mengungkapkan, sopir ugal-ugalan selama perjalanan. Penumpang sudah mengingatkan, tetapi tidak digubris.

”Kami sampai terlambung-lambung ke atap saat ada lubang. Laju sekali. Ada tikungan bukannya injak rem, malah tambah gas,” katanya.

Dani mengungkapkan, bersama rombongan berangkat dari Medan pada Minggu (30/6) menuju Pontianak menggunakan pesawat.

Selanjutnya, dari Bandara Supadio sekitar pukul 20.00 WIB, dijemput oleh Bus Yessoe. Mereka berencana menuju Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur.

Dani dan puluhan rekannya merupakan pekerja yang rencananya akan membangun perumahan karyawan di sebuah perkebunan kelapa sawit.

Terpisah, Penanggung Jawab Jasa Raharja Pangkalan Bun Yansen Adaw mengatakan, pihaknya akan menanggung semua biaya perawatan korban.

Maksimal Rp 20 juta per orang. Korban meninggal akan mendapat santunan Rp 50 juta per orang.

”Selama tiga tahun terakhir ini, ada dua kali kecelakaan yang melibatkan Bus Yessoe. Ini yang terparah karena ada yang meninggal. Dalam kecelakaan sebelumnya 17 luka-luka. Kami harap ini tidak terjadi lagi dan ini menjadi keprihatinan kita semua,” ungkapnya.

Pemilik PO Yessoe Subagio mengatakan, pihaknya bertanggung jawab terhadap penumpang yang diangkut armadanya.

”Terutama yang meninggal dunia. Kami akan tanggung jawab memulangkan ke alamat masing-masing di Medan menggunakan pesawat. Perawatan di RS ditanggung Jasa Raharja,” jelas Subagio.

Selain itu, para korban juga akan mendapat santunan. Namun, belum ditentukan besarannya.

Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan perusahaan yang mencarter bus.  Pihaknya juga akan berkoordinasi soal nasib penumpang yang selamat.

Kapolres Lamandau AKBP Andiyatna saat menjenguk korban di RSUD Lamandau mengatakan, sopir bus nahas tersebut telah diamankan untuk menjalani pemeriksaan.

”Ada dua orang selaku sopir dan sopir cadangan,” katanya.

Dia menuturkan, awalnya sopir diduga melarikan diri sesaat setelah terjadi kecelakaan.

Namun, sopir tersebut ternyata berniat menyelamatkan diri karena takut dihakimi massa.

Sopir tersebut menelepon kenalannya di Dishub untuk menjemput dan menyerahkan diri ke Polres Lamandau.

”Tadi Dishub yang menjemput dan mengantar. Kondisinya sehat, hanya mengalami luka ringan dan sudah dirawat. Saat ini sudah kami amankan di Polres Lamandau untuk dimintai keterangan,” imbuhnya. (mex/sla/ign)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Masih Pakai Seragam, Siswi Berduaan dengan Pacar di Toilet Masjid


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler