jpnn.com, BANDUNG - Jawa Barat kini punya bus ramah lingkungan serta disabilitas, lansia, ibu hamil, dan anak-anak. Selama satu bulan mendatang, bus dengan rute Dipatiukur-Jatinangor itu akan diujicobakan.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, Pemda Provinsi Jawa Barat ingin menjadikan angkutan transportasi massal sebagai pilihan utama masyarakat . Maka itu, bus harus didesain agar ramah bagi semua kalangan.
BACA JUGA: Ridwan Kamil: Kampus ITB Cirebon Gelar Perkuliahan pada Agustus 2020
"Kami ingin agar angkutan umum ini menjadi pilihan utama masyarakat, maka bus seperti ini harus memiliki universal desain yaitu nyaman untuk semua golongan antara lain penyandang disabilitas, anak-anak, lansia, wanita hamil dan lainnya," kata Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- usai meluncurkan uji coba bus di Monumen Perjuangan, Kota Bandung, Rabu (11/3/20).
Rencananya, bus ramah semua orang akan hadir di sejumlah daerah metropolitan seperti Kota Depok, Kota Bogor, Cirebon, dan Bandung Raya.
Menurut Kang Emil, pengadaan bus secara massif akan dianggarkan pada 2021 dengan kombinasi anggaran dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pemerintah kota.
"Nanti kita anggarkan di tahun 2021 baik hibah dari Pemda Provinsi kepada daerah metropolitan, di antaranya Bandung Raya, Bogor, Depok, Bekasi dan Cirebon, nanti kombinasi anggarannya dari Provinsi, Kota, dan kita mintakan juga hibah dari pusat. Mungkin kita bisa membeli 5 sampai 20 unit," katanya.
Bus tersebut punya kelebihan dari sisi fasilitas. Selain ramah bagi penyandang disabilitas, bus tersebut dilengkapi dengan kamera pemantau dalam bus, tempat duduk untuk lansia dan ibu hamil.
Kang Emil pun turut merasakan nyamannya menggunakan bus tersebut dengan mengelilingi Kota Bandung bersama warga. Saat di dalam bus, dia juga menyerap aspirasi warga.
"Tadi saat kita tes ada masukan dari penyandang disabilitas ingin suara klaksonnya beda supaya mereka bisa membedakan antara bus yang standar dengan bus universal design ini. Kedua, di dalamnya harus ada pengeras suara supaya saat bus akan berhenti para tunanetra bisa tahu bus berhenti di halte mana. Untuk tunarungu juga berharap ada running teks supaya bisa tahu berhenti dimana dan mengetahui pengumuman penting," ucapnya.
Kepala Dinas Perhubungan Jabar Hery Antasari mengungkapkan, dalam meningkatkan kualitas layanan transportasi, pihaknya terus berusaha melakukan inovasi, khususnya transportasi massal yang dapat dinikmati semua kalangan.
"Kami bekerja sama dengan Damri dan United Tractors melalukan kegiatan uji coba bus. Uji coba akan dimulai 11 Maret sampai 11 April 2020. Dengan trayek Dipatiukur-Jatinangor," kata Hery.
Pertimbangan rute tersebut menurutnya, adalah dalam rangka keselamatan angkutan umum mulai dari kalangan pelajar, lansia dan penyandang difabel.
"Jalur Dipatiukur-Jatinangor ini mewakili karakter tersebut," ucapnya.
Uji coba selama sebulan ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data dan melihat respons masyarakat sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan selanjutnya.
Hery mengatakan, sebelum diuji coba Dishub Jabar telah melakukan pelatihan selama tiga hari kepada operator bus Damri.
"Selama uji coba bus melakukan perjalanan selama tiga rit dalam satu hari, titik pemberhentian sudah ditetapkan yang informasinya ada di pamflet dan running teks di dalam bus," katanya.
Aden Achmad yang turut ikut dalam uji coba bus mengaku senang karena bus tersebut mewakili kebutuhan dari komunitas tunanetra, tunarungu dan tunadaksa.
"Dari dulu cita-cita kami adalah mendapatkan hak pelayanan semua kaum disabilitas dalam hal transportasi," kata Aden.
Menurut Aden, keberadaan bus tersebut sangat penting untuk menunjang kemandirian kaum difabel seperti bekerja, sekolah dan aktivitas lainnya. Aden berharap, pemerintah menambah jumlah unit bus agar bisa memenuhi berbagai rute. Sehingga, ia tidak perlu memodifikasi kendaraan pribadinya yang menghabiskan biaya tak sedikit.
"Harapan kami bus ini diperbanyak untuk memenuhi berbagai rute agar kami tidak perlu menggunakan angkutan pribadi karena harus memodifikasi yang menghabiskan biaya jutaan," ucapnya. (ikl/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi