SEDIKITNYA 16 orang tewas setelah sebuah bis yang mengangkut rombongan umat muslim yang akan menghadiri sebuah upacara keagamaan meledak sesaat setelah menabrak sebuah truk di wilayah bagian utara India, Jumat (18/5) kemarin. Dilaporkan AFP, Sabtu (19/5), bis yang sedang dalam perjalanan ke Masjid Ajmer Sharif di negara bagian Rajasthan itu mengalami kecelakaan di sebuah jalan di dekat kota Bahraich, negara bagian Uttar Pradesh.
Bis tersebut menabrak sebuah truk yang diparkir di tepi jalan dalam kecepatan tinggi sebelum akhirnya meledak dan terbakar. “16orang meninggal dalam kebakaran yang muncul akibat tabrakan antara bis dan truk tersebut,” kata seorang pejabat pemerintahan Bahraich, Kinjal Singh, kepada AFP. Dua di antara korban yang tewas adalah bayi, sementara 19 penumpang lainnya terluka dalam kejadian tersebut.
Bis tersebut benar-benar habis dilalap api. Polisi pun menduga ledakan yang mendahului datangnya api berasal dari tabung gas untuk memasak yang dibawa oleh beberapa penumpang.
Beberapa media televisi lokal melaporkan, berdasarkan keterangan saksi di tempat kejadian perkara (TKP), sebagian besar penumpang sama sekali tidak bisa keluar dari bis karena besarnya kobaran api.
“Jenazah para korban benar-benar hancur. Kami menemukan 14 jenazah orang dewasa dan dua bayi di bawah puing-puing bis yang terbakar hangus,” kata Singh.
Petugas penyelamat terpaksa bekerja hingga malam hari dengan menggunakan mesin las untuk menggapai jenazah para korban yang tertimpa potongan besi dari body bis.
India memang memiliki angka kematian akibat kecelakaan darat tertinggi di dunia. Menurut organisasi kesehatan internasional, WHO, kecelakaan jalan raya di India yang sangat tinggi umumnya disebabkan infrastruktur jalan yang buruk dan rendahnya disiplin pengendara kendaraan bermotor.
Berdasarkan data pemerintah India, sedikitnya 126 ribu orang telah tewas dalam berbagai kecelakaan jalan raya pada tahun 2010. Ini artinya setiap hari ada 345 orang meninggal akibat kecelakaan di jalanan.(AFP/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tinggal Sendirian, Wanita Renta Dianiaya
Redaktur : Tim Redaksi