Bus Tertabrak Kereta Api, Sopir dan Kernet Diburu Polisi

Selasa, 23 April 2024 – 20:46 WIB
Petugas berusaha mengevakuasi bus penumpang Putra Sulung yang tertabrak Kereta Api Ekspres Rajabasa di perlintasan tanpa palang pintu di Jalan Pertanian, Kecamatan Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan, Minggu (21/4/2024). ANTARA FOTO/T Fikri W/Lmo/Spt.

jpnn.com, OKU TIMUR - Polisi dari Polres Ogan Komering Ulu (OKU) Timur memburu sopir dan kernet bus Putra Sulung yang melarikan diri setelah kendaraannya terlibat kecelakaan dengan kereta api, Minggu (21/4).

Dalam kecelakaan itu, seorang penumpang bus meninggal dunia.

BACA JUGA: Kata Polisi soal Kecelakaan Maut di Tol Pekanbaru-Dumai yang Melibatkan Anak 17 Tahun

Kapolres OKU Timur AKBP Dwi Agung Setyono mengatakan anggotanya masih mencari keberadaan sopir dan kernet bus Putra Sulung jurusan Belitang-Jakarta yang melarikan diri setelah kecelakaan terjadi.

"Berdasarkan hasil penyelidikan diketahui identitas sopir bus berinisial SP dan kernetnya IN," kata dia didampingi Kasat Reskrim AKP Hamsal.

BACA JUGA: Ngebut di Tol Pekanbaru-Dumai, Honda CRV Hantam Truk, Tiga Orang Tewas

Dia mengimbau sopir dan kernet bus tersebut segera menyerahkan diri untuk dimintai keterangan guna mengungkap penyebab tabrakan yang menewaskan seorang penumpang, dan 17 penumpang lainnya mengalami luka-luka.

"Silakan menyerahkan diri ke Polres OKU Timur demi kelancaran proses penyelidikan atas kasus ini," ujar Kapolres.

BACA JUGA: Tukang Ojek Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Paniai, Motor Dibawa Kabur Pelaku

Sementara itu, Manager Humas PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional IV Tanjungkarang Azhar Zaki Assjari dalam keterangannya menyampaikan turut berduka cita atas insiden yang terjadi di petak jalan Way Pisang dan Martapura KM 193+7 tersebut.

Zaki memastikan tidak ada penumpang Kereta Api Ekspres Rajabasa relasi Tanjungkarang-Kertapati mengalami luka-luka ataupun meninggal dunia.

Dia menjelaskan peristiwa kecelakaan terjadi ketika Bus Putra Sulung nomor polisi BE 7037 FU tiba-tiba mengalami mati mesin dan berhenti tepat di tengah perlintasan kereta sehingga tabrakan tidak bisa dihindari.

Saat kejadian, masinis telah membunyikan semboyan 35 secara berulang, tetapi tidak diindahkan oleh pengemudi bus sehingga terjadi temperan.

"Masinis kami sudah mencoba menghentikan kereta api, namun karena jarak yang sudah dekat serta laju tonase kereta api, bus yang tertabrak akhirnya terseret sekitar 50 meter," jelasnya.(ant/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler