jpnn.com - SEMARANG - Bus Trans Semarang terbakar di Jalan Manyaran-Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (13/11).
Api menghanguskan hampir seluruh bodi bus rapid transit (BRT) koridor 8 itu di depan Klinik Indosehat Prima, tak jauh dari Rumah Sakit (RS) Cepoko Kota Semarang sekitar pukul 09.18 WIB.
BACA JUGA: Konon Inilah Penyebab Kebakaran Belasan Kapal Nelayan di Pekalongan
Kebakaran itu terjadi diduga karena korsleting listrik pada bagian AC bus.
"Untuk koridor 8 informasi ada korsleting AC," kata Kepala Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Trans Semarang Haris Setyo Yunanto, Rabu (13/11).
BACA JUGA: Bus Terbakar di Terminal Pulogebang, Apa Penyebabnya?
Armada itu dari Balai Kota ke arah Terminal Gunungpati.
Sebelum bus kebakaran, sang pengemudi telah mengetahui gejala percikan api yang menimbulkan asap lalu berinisiatif menepikan armada.
BACA JUGA: Kebakaran Hebat Melanda Pasar Gubug Grobogan, Penyebabnya Belum Diketahui
"Jadi, waktu itu ada satu penumpang di dalam armada, driver berinisiatif penumpang dialihkan ke armada belakangnya. Setelah itu, ternyata kepulan asapnya membesar," ungkapnya.
Kemudian, dilakukan tindakan pertama penyemprotan APAR, dan dibantu warga dengan menyiramkan air.
Namun, upaya tersebut tak bisa untuk memadamkan api.
"Akhirnya, kami telepon damkar dan ada kantor yang di dekat lokasi. Ketika damkar sampai lokasi, posisi kebakaran sudah lebih dari 50 persen," katanya.
Setelah peristiwa itu, pihaknya melakukan evakuasi bangkai Bus Trans Semarang ke Garasi Jalan Empu Tantular, daerah Kota Lama Semarang.
Pihaknya kemudian melakukan evaluasi supaya insiden kebakaran tak terulang lagi.
"Jadi, dengan adanya kejadian ini kami panggil petugas teknis beserta korlap dan manajemen akan kami evaluasi terkait persiapan mereka," ungkapnya.
Pihaknya menekankan ke depan tidak hanya pengecekan dilakukan secara cepat, tetapi harus mengedepankan ketelitian.
Dalam waktu dekat, pihaknya juga menggelar pelatihan pemadaman kebakaran bagi pramudi dan operator.
"Besok siang pelatihan, kami akan mendatangkan petugas damkar. Untuk monitoring kami rutin selepas jam layanan di atas pukul 19.00 WIB.
"Akan tetapi, hasil pengecekan malam tadi dan pagi tidak ada masalah. Pas pengecekan akhir aman semua," kata Haris. (mcr5/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Wisnu Indra Kusuma