jpnn.com, PALEMBANG - Pasang surut posisi Sriwijaya FC di klasemen Go-Jek Liga 1 makin terlihat di paruh kedua musim ini.
Sempat mengenyam peringkat empat klasemen sementara sebelum libur pilkada lalu, Sriwijaya FC terus merosot. Saat ini, berada di posisi 14.
BACA JUGA: Liga 1 2018: No Bobotoh, No Problem
Tak dipungkiri. Eksodus besar-besaran pemain dan pelatih di paruh musim jadi salah satu sebab. Apalagi, pemain yang tersisa boleh dibilang tak punya jam main yang cukup di masa pelatih sebelumnya.
Hal inilah yang menjadi kendala utama pelatih Subangkit untuk menjaga target Sriwijaya FC berada di lima besar. Para pemain yang ada sekarang masih kurang memiliki chemistry di antara masing-masing. Termasuk mental harus terus dibangun.
BACA JUGA: Soroti Penalti Persija, Pelatih Perseru: Kasihan Pemain
Sejumlah persoalan itu, secepatnya diselesaikan. Pasalnya, jika dihitung Sriwijaya FC setidaknya butuh 20 sampai 23 poin di sisa 11 pertandingan. Itu kalau peringkat hingga klasemen akhir mau aman. Laga yang harus dilakoni adalah 5 laga home dan 6 laga away.
Nah, Sriwijaya FC sendiri telah melakukan kalkulasi kebutuhan poin. Untuk home skuat Jakabaring perlu 6 poin. Sementara laga away 9-10 poin sudah cukup.
BACA JUGA: Prediksi dan Head to Head Persib vs Madura United
Kalau itu, bisa dikantongi, SFC aman dari zona degradasi. Bahkan, Laskar Wong Kito diprediksi bisa finis di 10 besar. Mengingat selisih poin yang ada di liga 1 musim ini cukup rapat. Meski, akan lebih baik jika Yu Hyun Koo dan kolega mampu melampaui itu.
“Sekarang kita sedang berusaha maksimal. Kita sudah hitung-hitungan untuk itu dan pemain sudah tahu apa yang harus dilakukan. Kita berharap doa dari semua fans,” kata pelatih Subangkit.
Merosotnya posisi di klasemen juga dipengaruhi beberapa faktor lain. Antara lain, transisi kepemimpinan yang terjadi di tubuh manajemen tim. Dirut PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) sebelumnya, dianggap belum maksimal oleh para fans.
Alhasil, Komisaris Muddai Madang turun tangan. Menjabat Plt Dirut untuk sementara waktu dalam proses transisi dan pembenahan internal manajemen. Beberapa kendala seperti tunggakan gaji pemain dan utang perusahaan mulai terselesaikan.
Hanya saja, permasalahan peringkat di klasemen masih jadi tanda tanya beberapa waktu ke belakang. Muddai sendiri tidak datang dengan tangan hampa. Sejumlah upaya dilakukannya untuk memberi motivasi kepada para pemain.
Di luar bonus, Sriwijaya FC saat ini juga telah mendapat bus baru untuk bisa menyemangati para penggawa dalam berlaga. Termasuk, Muddai sedang dalam proses mencarikan investor baru bagi Sriwijaya FC agar bisa “nyaman” dari sisi finansial ke depan.
“Semuanya dievaluasi, manajerial, keuangan, kita ingin semua semakin baik ke depan. Sehingga saat ada yang masuk (investor), mereka sudah melihat Sriwijaya FC ini siap,” jelasnya lagi.
Sementara, Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri, Faisal Mursyid belum mau memberikan komentar terkait pengalihan kepemilikan saham SFC. “Mohon maaf, kalau hal itu bukan kapasitas saya untuk menjawab. Silahkan ke pak Muddai Madang,” ungkapnya.(aja)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemain Bali United Kerap Lengah pada Awal Laga
Redaktur & Reporter : Budi