Butuh Konsentrasi Berlipat

Kamis, 12 Juli 2012 – 07:06 WIB
Timnas U-22. Foto: Dok.JPNN

PEKANBARU- Kualitas timnas U-22 benar-benar akan diuji saat menghadapi tim Jepang U-22 di Riau Main Stadium, Pekanbaru, malam nanti. Andik Vermansyah dkk. diharapkan mampu mengamankan poin untuk melapangkan jalan lolos ke babak selanjutnya.

Asisten pelatih timnas Widodo C ahyono Putro menjelaskan bahwa partai melawan Jepang adalah partai berat. Karena itu, dia membuat pemain-pemainnya serileks mungkin untuk menghadapi tim Samurai Biru, julukan Jepang.

"Kalau target setiap tim berharap menang. Tapi, kami ingin anak-anak main seenjoy mungkin agar bisa tampil maksimal untuk meraih poin," katanya saat dihubungi, kemarin (11/7).

Selain Australia, Widodo menyebut Jepang sebagai lawan berat karena dianggap memiliki kekuatan yang merata. Kualitas pemain inti dan cadangan Jepang juga tidak berbeda jauh sehingga rotasi yang mereka jalankan selama ini sukses untuk menjaga kebugaran pemain.

"Ada strategi tersendiri tentu yang kami siapkan. Kami nanti bisa bertransformasi dari menggunakan 4-3-3, 4-2-3-1 atau bahkan 4-4-2. Lihat kondisi pemain besok (hari ini, red)," tuturnya.

Salah satu yang harus diwaspadai oleh Garuda Muda menurut Widodo adalah penyerangan yang dibangun oleh Jepang dari sektor sayap. Dari pantauannya terhadap pertandingan Jepang, dua wing back mereka sangat rajin membantu penyerangan.

Tapi, pelatih asal Gresik itu juga melihat jika seringnya wing back Jepang ikut naik juga akan menjadi titik lemah yang ingin dimanfaatkan. Dia juga akan mengandalkan kecepatan pemain-pemain Indonesia menembus pertahanan tim Jepang.

Meski telah mengantongi kekurangan lawan, Indonesia juga harus berusaha keras menutupi kekurangan tim dalam pertandingan nanti. Pasalnya, Widodo menyebut anak didiknya masih kurang sekali dalam penyelesaian akhir.

Itu pula yang membuat cataan gol Indonesia selama ini kurang dan kesulitan berpesta gol saat menghadapi tim lemah, seperti Makau dan Tiomor Leste, masing-masing berakhir dengan 2-1 dan 2-0.

"Pemain terlalu egois, mereka kurang bisa melihat siapa rekan yang lebih berpeluang. Mereka harus bermain sebagai tim, jangan terlalu egois," ucap pencetak gol terbaik Piala Asia 1996 silam itu.

Selain itu, permainan Indonesia kurang konsisten seperti saat ditunjukkan melawan Makau pada Selasa (10/7) lalu. Permainan apik pada babak pertama tak muncul di babak kedua. Bahkan, konsentrasi pemain Indonesia sempat menurun sehingga harus kecolongan satu gol.

Masalah ditambah lagi karena timnas tak bisa menurunkan penjaga gawang utama Aji Saka. Dia mengalamai cedera mata kaki kanan sehingga harus dirawat. Untuk itu, posisinya hampir pasti akan digantikan M. Ridwan. Kondisi itu dipertegas dengan penyataan dokter tim Ikhwan Zein bahwa peluang Aji Saka untuk turun sangat minim. "Kalau lihat cederanya, kemungkinan main kecil," terangnya. (aam)

Indonesia (4-3-2-1): M Ridwan (Gk), Syaiful Indra, Nurmufid Fasta, Agus Nova, Dany Saputra, Hendra Adi Bayauw, Rasyid, Syahroni, Andik Vermansyah, Fandi Eko, Agung Supriyanto
Pelatih: Aji Santoso

Jepang: (4-4-2) Kushuke Nakamura (Gk),Kawaguchi Naoki, Kushibiki, Iwanami Takuya, Yamanaka, Notsuda Gakuto, Hashimoto, Arano, Matsumoto, Watari, "Hirota
Pelatih: Yoshida
BACA ARTIKEL LAINNYA... Juventus Cuci Gudang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler