JAKARTA - Pemerintah melalui Kemenpora langsung merapatkan barisan demi terealisasinya Asian Games XVIII/2019 di Indonesia. Menyambut kedatangan Dewan Olimpiade Asia (OCA) pada 5 Mei mendatang, Kemenpora-KONI Pusat-Komite Olimpiade Indonesia (KOI) intens menjalin komunikasi.
Dalam pekan depan rencananya Kemenpora yang mewakili pemerintah Indonesia akan menyatakan sikap resmi. Apakah Indonesia siap menyambar peluang sebagai host Asian Games 2019 setelah Hanoi mengundurkan.
Menpora Roy Suryo kemarin (24/4) di kantornya mengemukakan pemerintah butuh pertimbangan beberapa pihak untuk menerima kesempatan itu. Pihak swasta atau para stake holder olahraga Indonesia juga harus berkontribusi.
"Tak ada yang tak mungkin. Memang ada keraguan dari kita Bangsa Indonesia akan peluang itu. Pertama kita sedang mengalami transisi pergantian pemerintah. Kedua jangka waktu yang tinggal lima tahun ke depan," kata Roy.
Politisi Partai Demokrat itu berbicara masalah infrastruktur Indonesia sebenarnya tak terlalu njomplang dibanding Hanoi. Beberapa daerah sudah berpengalaman menggelar even skala internasional. Mulai Jakarta, Palembang, Surabaya, Bandung, dan Pekanbaru.
Roy lantas memperkirakan kebutuhan dana untuk menggelar pesta olahraga terakbar di Asia itu membutuhkan antara Rp3-4 Triliun. Dana tersebut bukan satu sumber dari anggaran pemerintah. Namun juga APBD serta pihak swasta.
"Hitungan itu untuk membangun venue baru. Kecuali nantinya kita akan mengegelar Asian Games 2019 di lebih dari satu kota. Kita juga akan lihat Jawa Barat sebagai tuan rumah PON XIX/2016. Kalau sukses mungkin bisa kita pakai venuenya," tegas Roy.
Keputusan kini sepenuhnya, menurut Roy, ada ditangan OCA. Apakah Indonesia perlu melakukan bidding ulang dan mengajukan nama kota baru atau tetap memakai Surabaya sebagai kota yang diajukan di bidding tahun 2012 lalu di Makau.
Sementara itu ketua umum KOI Rita Subowo menegaskan pertemuan tanggal 5 Mei mendatang belum pasti memenangkan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2019. Rita lebih menyebutnya sebagai sharing antara OCA dengan pemerintah.
"Kita ini membantu pemerintah buat berkomunikasi dengan OCA. Jadi, apa saja yang kesiapan apa saja yang dikehendaki OCA jika Indonesia terpilih. Mulai infrastruktur, akomodasi, dan lain-lainnya. Lalu dari hasil kedatangan OCA ke daerah-daerah yang kita nilai mampu sebagai host akan kita dorong ke pemerintah buat ditindak lanjuti pengembangannya," jelas Rita. (dra)
BACA JUGA: City Abaikan Laga Dua Rival
BACA ARTIKEL LAINNYA... Riedl tak Mau Timnas Jajal Negara Sembarangan
Redaktur : Tim Redaksi