Buya Anwar Soroti Pernyataan Menag Yaqut dan Kiai Said, Menohok

Minggu, 24 Oktober 2021 – 16:29 WIB
Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas. Foto: ANTARA/HO-Dokumentasi Humas Muhammadiyah

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat sosial, ekonomi, dan keagamaan Anwar Abbas menilai pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menunjukkan ada motif kepentingan untuk mengisi kementerian yang dipimpinnya itu dengan nahdiyin.

Menurut pria yang akrab disapa Buya Anwar itu, pernyataan Yaqut merujuk pada Kementerian Agama hadiah untuk NU merupakan buktinya.

"Wajar kata Menteri Agama kalau NU memanfaatkan peluang-peluang yang ada di Kemenag tersebut. Pernyataan ini tentu sangat-sangat kami sayangkan karena tidak menghargai kelompok dan elemen umat dan masyarakat lainnya. Namun, ada bagusnya dari pernyataan ini," kata Anwar kepada jpnn.com, Minggu (24/10).

Pria yang menjabat sebagai Ketua PP Muhammadiyah itu, pernyataan Yaqut membuat terang mengapa selama ini jajaran di Kemenag banyak diisi oleh NU.

"Bahkan juga para pegawainya dari atas sampai ke bawah serta juga rektor-rektor UIN dan IAIN di seluruh Indonesia nyaris semuanya dipegang dan diisi oleh orang NU," kata dia.

Buya Anwar yang menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu juga melihat adanya misi yang sama berdasarkan pernyataan Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj yang menyatakan jabatan Kementerian agama kalau tidak dipegang oleh NU maka bakal salah semua.

"Cara berpikir dan cara pandang seperti ini kalau kami kaitkan dengan masalah kebangsaan dan pengelolaan negara tentu jelas sangat naif dan tidak mencerminkan akal sehat. Semestinya sebagai seorang menteri dan pemimpin umat, mereka lebih mencerminkan dan mengedepankan sikap arif serta bersikap dan bertindak sebagai negarawan," jelas dia.

Anwar memandang Yaqut dan Said lebih mencerminkan sikap sebagai seorang politikus. "Dan lebih menonjolkan ananiyah hizbiyyahnya di mana mereka lebih mengedepankan kepentingan partai serta kelompoknya dan mengabaikan serta  tidak memperhatikan kepentingan kelompok serta elemen umat dan masyarakat lainnya," jelas dia.

Oleh karena itu, kata dia, sudah sepantasnya negara menolak cara pandang dan perlakuan yang digagas dua tokoh tersebut. Apabila negara dan partai politik mempertahankan dua tokoh tersebut, menurut Anwar, maka lebih baik Kementerian Agama dibubarkan saja.

"Karena akan membuat gaduh di mana mudaratnya pasti akan jauh lebih besar dari manfaatnya. Karena manfaatnya hanya akan dirasakan oleh orang-orang dari NU saja dan tidak oleh lainnya. Hal seperti ini sebagai warga bangsa tentu jelas tidak bisa kami terima," kata dia.(tan/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA JUGA: Berdebat dengan Anak Buahnya, Gus Yaqut Sebut Kemenag Hadiah untuk NU


Redaktur : Friederich
Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler