jpnn.com - JAKARTA - Tokoh nasional Ahmad Syafii Maarif yang kini memimpin tim independen bentukan Presiden Joko Widodo guna mencari solusi atas konflik KPK vs Polri menilai serangan ke komisi antirasuah itu makin santer. Sebab, serangan itu tidak hanya ke para pimpinan KPK tetapi juga untuk menghancurkan komisi yang kini dipimpin Abraham Samad itu.
"Berbagai serangan itu tujuan jangka panjangnya memang membumi-hanguskan KPK itu. Dan pemimpin negeri membuka pintu yang paling lebar bagi koruptor untuk menghancurkan negeri ini, untuk melestarikan kemiskinan, untuk mencederai keadilan," kata Syafii saat dihubungi wartawan, Selasa (17/2).
BACA JUGA: Tim Independen Bentukan Jokowi Dapat Masukan dari Adik Megawati
Buya -sapaan akrab Syafii- menambahkan, konflik KPK vs Polri di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono yang lebih dikenal dengan ‘Cicak vs Buaya’ belum sesulit dan sebahaya seperti saat ini.
"Lebih bahaya serangan ini. Pelakunya hanya oknum polisi saja. Polisi yang baik masih banyak kok. Ini gara-gara pencalonan Kapolri saja jadi panjang. Masak bangsa dan negara dikorban untuk ini," tegas Syafii Maarif.
BACA JUGA: Jokowi Masih Kalkulasikan Keputusan untuk Budi Gunawan
Karenanya Buya berharap agar para politikus atau pihak-pihak yang peduli dengan masa depan negeri agar segera sadar. Termasuk Presiden Joko Widodo, lanjut Syafii, sudah semestinya bertindak cekatan.
"Ini rakyat sudah menderita dan skeptis karena tidak tegas. Saya berharap, presiden bertindaklah cepat meski ada risikonya. Apa pun yang dilakukan pasti ada risikonya. Tapi masak bangsa yang sebesar ini mau begini terus?” pungkasnya.(fas/jpnn)
BACA JUGA: Pengacara BG Tak Heran Banyak Pihak Laporkan Hakim Sarpin
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyidik KPK Terancam, Abraham Samad Bungkam
Redaktur : Tim Redaksi