jpnn.com - JAKARTA - BWF selaku induk bulutangkis dunia menggelar sosialisasi antidoping di Pelatnas Cipayung, Selasa (8/7). Acara itu dihadiri Andy Hines Randle selaku Events Officer PBSI serta Bambang Roedyanto (Kasubid Hubungan Internasional PP PBSI).
Tak ketinggalan, para pebulutangkis, pelatih serta perwakilan atlet dari berbagai klub juga mengikuti acara itu. Dalam acara itu, BWF membeberkan peraturan tentang antidoping yang bakal diterapkan.
BACA JUGA: Bebas Transfer, Ochoa Mulai Pilih-Pilih Klub Baru
"Kami juga mau melihat sejauh mana pengetahuan atlet tentang anti doping. Apa yang boleh apa yang tidak boleh. Jadi sebagai pemain lebih tahu, mengerti dan menjalani aturan itu," terang Bambang sebagaimana dilansir laman resmi PP PBSI, Rabu (9/7).
Sosialisasi berisi informasi lengkap seputar program antidoping, mulai dari jenis pelanggaran, ketentuan test, laporan keberadaan atlet hingga sanksi yang bisa dijatuhkan kepada atlet jika terbukti menggunakan doping.
BACA JUGA: Messi Menikmati Tekanan di Piala Dunia
Pada acara ini juga dijelaskan bahwa tes doping dapat dilakukan saat mengikuti atau off di turnamen.
Untuk top players rangking 1-12 dunia (sektor tunggal) dan rangking 1-6 dunia (sektor ganda) dipastikan masuk dalam daftar target pemain yang akan ditest doping.
BACA JUGA: McLaren Habiskan Rp 3,9 T untuk Musim 2014
Nantinya, mereka harus stand by dalam waktu 365 hari dalam setahun untuk sewaktu-waktu diminta menjalani tes. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perut Bermasalah, RVP Bisa Absen Lawan Argentina
Redaktur : Tim Redaksi