jpnn.com - Produsen kendaraan listrik (EV) asal China, BYD Automobile mengumumkan akan membangun pabrik baterai di Zhengzhou, China.
Tidak tanggung-tanggung, BYD bakal menginvestasikan sebesar 1,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 18,2 triliun untuk membangun pabrik baterai itu.
BACA JUGA: Hatchback Listrik BYD Dibanderol Mulai Rp 261 Juta, Tertarik?
Menurut pengajuan penilaian lingkungan, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (14/2) fasilitas manufaktur itu diharapkan bisa memproduksi baterai blade BYD hingga 40 gigawatt-jam per tahun.
Baterai Blade BYD termasuk dalam baterai berjenis lithium-iron-phosphate (LFP) yang memiliki ukuran tidak terlalu besar.
BACA JUGA: Mobil Listrik BYD Siap Serbu Pasar Jepang Tahun Depan
Meski begitu, baterai tersebut diklaim lebih aman dibanding rivalnya yang saat ini sudah berada di pasaran.
"Baterai ini lebih aman daripada alternatif lain di pasar dan tidak akan terbakar," kata CEO BYD, Wang Chuanfu.
BACA JUGA: BYD Segera Merilis Mobil Listrik Terbaru, Pertama Pakai Kunci Digital NFC
Dia menjelaskan baterai tersebut sudah melakukan berbagai pengujian seperti dihancurkan, ditekuk, dipanaskan dalam tungku dengan suhu hingga 300 derajat celcius.
Baterai itu telah melewati tes yang dipandang sebagai cara paling ketat untuk menguji pelarian termal baterai.
Baterai tersebut saat ini telah dipasang di sejumlah model BYD seperti sedan Han dan Seal yang bersaing dengan Model 3 Tesla di China. (Antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gandeng BYD, Toyota Ingin Garap Mobil Listrik Murah
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian