Ke-30 cabor itu terdiri dari 25 cabang olimpiade dan sisanya non olimpiade. “Yang 26 sudah ada patokannya, sedangkan sisanya terserah nanti PB PON berikutnya yang memilih,” kata Rita Subowo, ketua umum KON/KOI, kemarin. Kendati hanya menggelar 30 cabor pada PON ke XVIII/2012 di Riau, bukan berarti cabor non olimpiade lainnya tidak akan dilombakan. “Cabang non olimpiade tetap dilombakan tetapi formatnya masih harus digodog lagi,” ungkap Rita.
Penilaian senada diberikan Menpora Adhyaksa DaultMenurut pria berkumis tebal itu, pihaknya malah sudah membicarakan rencana itu dengan pejabat Riau.
Adhyaksa menilai pelaksanaan PON ke-17 itu malah bias dari tujuan awal untuk mengejar prestasi. Sebab, cabor yang dilombakan terlalu banyak dan di antaranya tidak bermuara pada prestasi dunia. “Bagi tuan rumah, nantinya juga tidak akan kerepotan untuk membangun fasilitas olahraganya dengan adanya pembatasan cabor,” terang Adhyaksa.
Lagipula, lanjut dia, beberapa venue yang sudah dibangun bukan tidak mungkin akan mangkrak jika cabang itu tidak memiliki agenda tetap. Namun, Kaltim tetap membangun gedung untuk sarana perlombaan.
BACA JUGA: Emre Pulang Kampung
Olimpiade hanya melombakan 28 cabang olahraga. Namun, di antara cabor olimpiade itu Indonesia hanya mengikutsertakan 25 cabor, sedangkan handball, modern pentathlon dan triatlon tidak digeber pada PON dan even-even kejurnas.
Sebaliknya pada PON ke-17 lalu mencapai 43 cabor dengan 755 nomor. Jumlah itu sudah mengalami penambahan dari rencana awal yang memperebutkan 749 emas. Renang indah menambah empat nomor, yakni solo free routine, duet free routine, team free routine, dan team free combination
BACA JUGA: Pertarungan Chris John Sesuai Rencana
“Saya tetap berterima kasih kepada Kaltim sudah menjadi tuan rumah PON,” tukas Adhyaksa
BACA JUGA: Tertunda karena Calzaghe Cedera Tangan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Luluk dan Alvent Semakin Kompak
Redaktur : Tim Redaksi