Cabor Angkat Besi Terancam Dicoret dari Olimpiade Los Angeles 2028, NOC Merespons Tegas

Selasa, 14 Desember 2021 – 11:55 WIB
Rahmat Erwin Abdullah. Foto: NOC Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) akan berjuang agar cabang olahraga angkat besi bisa tampil di Olimpiade 2028 Los Angeles.

Sebelumnya, ada wacana bahwa Komite Olimpiade Internasional (IOC) bakal menghapus cabor angkat besi di Olimpiade Los Angeles 2028 menyusul skandal korupsi dan doping di tubuh Federasi Angkat Besi Internasional (IWF).

BACA JUGA: Jadwal BWF World Championships 2021 Hari Ini: Penghancur The Minions Bakal Unjuk Gigi

Melihat potensi itu, NOC yang dipimpin Raja Sapta Oktohari tengah membangun diplomasi dengan IOC dan memperkuat sinergi kepengurusan di Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI).

Dalam rapat virtual dengan Menpora Zainudin Amali, Senin (13/12), Raja Oktohari membicarakan wacana dicoretnya angkat besi dari Olimpiade Los Angeles.

BACA JUGA: BWF World Championships 2021: Hadapi Ganda Uggulan, Dejan/Serena Diminta Tetap Tenang

Pria yang akrab disapa Okto itu mengaku sedang melobi beberapa pimpinan organisasi angkat besi internasional agar cabor angkat besi tetap bisa berlangsung di Olimpiade Los Angeles.

“Saat ini pemerintah mendukung penuh langkah kami dan PABSI terkait kelangsungan cabor angkat besi di Olimpiade Los Angeles 2028. Dengan arahan Menpora, kami akan memperjuangkan angkat besi.”

BACA JUGA: BWF World Championships 2021: Lee Zii Jia Susah Payah Libas Pemain Ranking 45 Dunia

“Kami telah berkoordinasi dengan PABSI untuk membuat diplomasi dengan IWF (Federasi Angkat Besi Internasional) dan AWF (Federasi Angkat Besi Asia). Lalu, NOC akan berkomunikasi lebih lanjut dengan IOC,” ungkap Okto dalam rilis tertulis.

Pekan lalu, IOC sudah merilis 28 cabor yang akan dimasukkan dalam event Olimpiade LA 2028.

Dalam daftar tersebut, ada tiga cabor baru, yakni skateboard, panjat tebing, dan surfing yang rencananya akan disahkan IOC Session pada Februari 2022.

IOC memberikan peringatan kepada tiga cabor, yaitu angkat besi, tinju dan modern pentathlon untuk berbenah jika ingin dipertandingkan di Olimpiade.

Khusus IWF, IOC meminta untuk segera memperbaiki tata kelola organisasi dalam transisi kepengurusan agar dapat patuh dan menunjukan perubahan.

Utamanya untuk memulihkan citra cabang olahraga ini dari rentetan kasus doping yang sempat mencoreng angkat besi.

“Kami akan berjuang karena angkat besi penting. Tidak sekedar sejarahnya, tetapi kami (Indonesia, red) punya tradisi bagus di Olimpiade.”

“Ke depannya, kami akan berkomunikasi dengan dua cabor lainnya yang mendapat warning, seperti tinju dan modern pentathlon,” pungkas Okto.

Wacana dihapusnya angkat besi di Olimpiade 2028 juga ditanggapi Menpora Zainudin Amali.

Dia berharap komunikasi yang dibangung NOC Indonesia dan PABSI dengan IOC bisa berbuah positif.

Pasalnya, angkat besi telah menjadi lumbung medali bagi Indonesia di Olimpiade dan juga masuk ke dalam Peraturan Presiden No 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

“Pemerintah memiliki kepentingan karena angkat besi ini merupakan cabor unggulan dan sudah masuk DBON. Tentu kami berharap ini tidak berubah karena menyangkut target.”

“Yang jelas, kami tidak akan membiarkan PABSI berjuang sendiri. NOC Indonesia akan mendampingi dan pemerintah akan memfasilitasi, sepanjang yang diperbolehkan agar tidak dianggap ada intervensi,” kata Amali.

Cabor angkat besi memang selalu menjadi lumbung medali bagi Indonesia di ajang Olimpiade.

Tercatat mulai dari Sydney 2000 hingga Tokyo 2020, angkat besi tak pernah absen menyumbang medali.

Terakhir di Tokyo 2020, atlet angkat besi Indonesia membawa pulang tiga medali dengan perincian satu perak atas nama Eko Yuli dari kelas 61 kg putra, dua perunggu dari Windy Cantika Aisah untuk kategori 49 kg putri, serta perunggu dari Rahmat Erwin (73 kg).(noc/mcr16/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sempurna! Loh Kean Yew Depak Viktor Axelsen dari BWF World Championships 2021


Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : Muhammad Naufal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler