JAKARTA - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mendapat kepastian tambahan cadangan batu bara sebayak 286,4 juta ton. Sumbernya dari pertambangan di kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, milik PT Mustika Indah Permai (MIP) yang 75 persen sahamnya baru saja dimiliki perseroan lewat akuisisi senilai USD 222,5 juta.
Presiden Direktur ADRO, Garibaldi Thohir, dalam keterbukaan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (23/3) mengumumkan bahwa diketahuinya jumlah cadangan batu bara di kawasan pertambangan MIP itu berdasarkan Australasian Joint Ore Reserves Committee (JORC) per 15 Desember 2011. Cadangan Batubara saat ini dipandang cukup untuk mendukung operasi tambang dengan tingkat produksi 10 juta ton per tahun untuk 26 tahun ke depan dengan memberikan toleransi 3 tahun kenaikan produksi dan 1 tahun penurunan produksi.
"Kami sangat gembira dengan rampungnya laporan JORC untuk MIP, sehingga kami dapat manyampaikan informasi lebih lanjut mengenai akuisisi yang dilakukan di Sumatera Selatan kepada investor publik maupun pemangku kepentingan lainnya," ungkap Garibaldi.
Artinya, lanjut Garibaldi, pihaknya sudah semakin dekat dengan tahap operasi komersial demi menciptakan nilai untuk para pemegang saham dari investasi di Sumatera Selatan itu. Produksi batubara direncanakan untuk dimulai dalam kurun waktu satu tahun setelah akuisisi terhadap MIP.
"Dengan adanya MIP dan investasi lainnya di Sumatera Selatan, yaitu SMS dan BEE, kami sedang membangun aset jangka panjang yang berbiaya rendah demi mencapai visi untuk menjadi grup pertambangan dan energi Indonesia yang terkemuka," tekadnya.
Pada tanggal 19 Agustus 2011, PT Alam Tri Abadi (ATA), anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh ADRO menandatangani perjanjian jual beli untuk mengakuisisi 75 persen kepemilikan atas MIP dari Elite Rich Investment Limited senilai USD 222,5 juta. MIP mengantongi izin usaha pertambangan (IUP) sejak bulan April 2010 untuk jangka waktu dua puluh tahun, dimana setelah jangka waktu tersebut, IUP dapat diperpanjang paling banyak dua kali.
Garibaldi mengungkapkan bahwa penyelesaian laporan JORC untuk MIP merupakan salah satu tonggak bersejarah dalam pengembangan aset Adaro Energy di Sumatera Selatan menjadi sumber arus kas yang berkelanjutan, efisien, dan produktif. Tambang MIP saat ini sedang berada dalam tahap pengembangan.
MIP sendiri telah menyelesaikan skema rencana tambang yang terperinci untuk jangka waktu 30 tahun dan mendirikan kantor di Lahat pada tahun 2011. Adaro Energy merencanakan untuk memproduksi batubara di MIP paling lambat pada akhir 2012 dengan menggunakan metode tambang terbuka.
Produksi batubara akan ditingkatkan menjadi tiga atau empat juta ton per tahun sampai tahun 2014, dan kemudian ditingkatkan lagi sampai sepuluh juta ton per tahun dalam kurun waktu lima tahun sejak operasi dimulai. MIP akan menggunakan perusahaan jasa kontraktor penambangan dan pengangkutan Adaro Energy, yaitu PT Saptaindra Sejati (SIS) untuk kegiatan penambangan dan pengangkutan batubaranya.
Belanja modal MIP, termasuk alat berat, diperkirakan akan mencapai sekitar USD 50 juta, dengan porsi yang hampir sama untuk tahun 2012 dan 2013. Belanja modal ini akan dibiayai oleh kas Adaro Energy.(gen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nokia Berniat Pecat 1000 Pegawainya
Redaktur : Tim Redaksi