Cadangan Devisa Melorot, Posisi Utang Indonesia Aman?

Sabtu, 08 Juli 2023 – 06:04 WIB
Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2023 melorot menjadi sebesar USD 137,5 miliar. Utang Indonesia apa kabar? Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2023 menurun menjadi sebesar USD 137,5 miliar.

Adapun pada Mei cadangan devisa sebesar USD 139,3 miliar.

BACA JUGA: Cadangan Devisa Makin Tebal, Kini Angkanya Sebegini

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan penurunan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri (ULN) pemerintah.

Namun, menurut Erwin, posisi cadangan devisa pada bulan lalu tersebut tetap tinggi.

BACA JUGA: Pengamat Beberkan Cara Kreatif Turunkan Beban Kewajiban Utang Indonesia

"Cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor," beber Erwin.

BI menilai bahwa cadangan devisa bulan saat ini tetap mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Ke depan, Erwin menuturkan bank sentral memandang cadangan devisa akan tetap memadai, yang didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga seiring dengan respons bauran kebijakan yang ditempuh BI dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Sebelumnya, BI mencatat utang luar negeri pemerintah mencapai USD 194,1 miliar pada April 2023, relatif stabil dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar USD 194 miliar.

Secara tahunan posisi ULN pemerintah tumbuh 1,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) setelah mengalami kontraksi 1,1 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.

Perkembangan utang Indonesia tersebut dipengaruhi oleh penempatan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik seiring dengan sentimen positif pelaku pasar global yang tetap terjaga.

Penarikan ULN pemerintah pada April 2023 masih diutamakan untuk mendukung pembiayaan sektor produktif dan prioritas, khususnya untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian perekonomian global.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler