PERUBAHAN konstelasi politik yang cukup cepat membuat sejumlah partai politik mengambil langkah praktis. Ada yang dengan cepat menjatuhkan pilihan dan salah lalu berbalik arah. Ada juga yang dengan hati-hati mencermati kondisi terkini.
Selain PDIP yang mulai gamang menentukan calonnya, PKS juga masih bingung menentukan siapa calon yang bakal diusung. Deklarasi Triwisaksana sebagai cagub pada 4 Maret, masih belum membuat DPP PKS yakin untuk maju sendiri dengan mengusung kader internal.
PKS terus berusaha mendekati incumbent untuk bisa diajak berduet. Sayangnya, ada kebuntuan komunikasi antara PKS dengan incumbent. Begitu juga penolakan dari Demokrat cukup kuat.
Partai berlambang mercy itu lebih memilih cagub selain PKS meskipun belum tentu mendapat restu dari partainya. Adang Ruchiatna pilihannya. Sementara, internal PDIP sendiri cukup kuat menyuarakan dukungan untuk Joko Widodo (Jokowi). Perubahan konstelasi ini membuat PKS kembali berhitung kader internalnya. "Sampai saat ini (kemarin) belum diputuskan PKS mengusung siapa dan kapan akan mendaftar ke KPU," ujar Ketua DPW PKS DKI Selamat Nurdin, Minggu (18/3).
PKS hingga tadi malem masih terus konsolidasi internal untuk mematangkan rencana deklarasi. Apakah akan mengusung kader internal, atau koalisi dengan partai lain. "Besok (hari ini) rencananya akan diumumkan dan langsung daftar. Masih ada waktu sehari," kata Nurdin.
Di internal PKS sendiri, sejumlah nama bermunculan seiring rencana partai berhaluan Islam itu mengusung calon sendiri. Selain Triwisaksana, sempat mencuat Hidayat Nur Wahid. Juga muncul Nur Mahmudi Ismail, termasuk Selamat Nurdin sendiri.
Sementara itu, kabar dari markas banteng Jakarta, rakerdasus yang dihelat di Tebet itu resmi memutuskan Joko Widodo untuk diusung sebagai cagub. PDIP memastikan akan berkoalisi dengan Gerindra dan PBR untuk mengusung Walikota Solo tersebut. Sedangkan wakilnya, hingga saat ini masih dimatangkan. (aak/pes)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Dukung Alex-Nono, Kader PDS Terancam Sanksi
Redaktur : Tim Redaksi