Cak Imin Sebut Hoaks Saat Ini Lebih Massif Dibanding 2014

Rabu, 09 Januari 2019 – 23:18 WIB
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (dua kiri) dengan Menteri Pendidikan Singapura Mr. Ong Ye Kung (dua kanan). Foto: Dokumen PKB

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan saat ini anak-anak muda di Indonesia terlalu mudah terpengaruh dengan adanya berita bohong atau hoaks.

Hal ini disampaikan Cak Imin, sapaan Muhaimin Iskandar saat menggelar pertemuan dengan Menteri Pendidikan Singapura Mr. Ong Ye Kung di Jakarta pada Rabu pagi (9/1).

BACA JUGA: Kritik Tajam Sudirman Said buat Model Pembangunan Era Jokowi

"Anak-anak muda kita mudah terpengaruh hoaks atau bad news. Dibandingkan 2014 lalu, kali ini pengaruh bad news lewat media sosial jauh lebih massif,” demikian disampaikan Cak Imin dalam keterangannya, Rabu (9/1).

Oleh karena itu, lanjut Cak Imin, diperlukan kerja keras untuk memberikan pengertian agar tidak mudah percaya pada satu berita, apalagi menjelang pemilu.

BACA JUGA: Adios Jokowi, Elektabilitasnya Tergerus Rocky Gerung?

“Perlu kerja keras untuk memberikan pengertian agar jangan gampang percaya pada satu berita. Terutama di kalangan menengah urban," tutup Cak Imin.

Menanggapi pernyataan CAk Imin, Mr. Ong mengatakan bahwa, situasi ini sudah menjadi fenomena global, termasuk di Amerika, Brasil dan Inggris.

BACA JUGA: Kubu Jokowi Duga Pembuat Hoaks Surat Suara Bukan Satu Orang

"Kami mendorong agar anak-anak muda selalu cari sumber-sumber lain sebelum mempercayai satu berita. Dan sejauh ini bisa kok," ujar menteri yang juga mengurusi persoalan komunitas etnis Tionghoa, Muslim dan india ini.

Menteri Ong juga mengamini bahwa kelas menengah perkotaan merupakan kelompok yang sering kritis dan bersuara kencang terhadap kebijakan pemerintah.

“Maka kita harus banyak membuka dialog dengan mereka,” ujarnya.

Sementara itu, Wasekjen PKB Dita Indah Sari menambahkan, penyebaran berita bohong atau hoaks di tahun politik 2019, berbeda dengan pemilu 2014. Hanya saja saat ini lebih cepat.

"Berbeda intensitasnya saja. Lebih tinggi dan cepat sekarang ini," kata Dita.

Dalam breakfast meeting yang berlangsung santai ini, lanjut Dita,  juga dibahas persoalan Islam politik dan politik Islam. Juga kerja sama pertukaran pelajar Singapura dan Indonesia.

"Cak Imin dalam berbagai kesempatan terpisah selalu mendorong kalangan pesantren untuk mengambil peluang belajar di luar negeri dalam rangka peningkatan skill, wawasan sekaligus menjadi Duta Islam Moderat," kata Dita Indah. (jpg/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim Jokowi Tak Siapkan Strategi Spesial


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler