jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Sunanto bersama jajaran pengurus organisasinya menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana, Jumat (24/1).
Pertemuan itu, menurut Cak Nanto -sapaan Sunanto- selain bersilturahmi juga untuk menyampaikan masukan kepada pemerintah. Mulai masalah penanganan bencana, hingga pembuatan RUU Omnibus Law.
Terkait RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja, Cak Nanto menilai gagasan percepatan yang diharapkan pemerintah lewat RUU tersebut sudah bagus. Namun, pihaknya mengingatkan supaya pemerintah menyiapkan perilaku manusianya.
“Perilaku manusianya harus dipersiapkan juga, karena makin banyak undang-undang itu cepat, nanti kemungkinan perilaku manusia yang menimbulkan kerusakan juga cepat,” kata Cak Nanto.
Hal ini , menurutnya penting menjadi perhatian pemerintah karena RUU sapu jagat itu mengatur banyak aspek. Selain ketenagakerjaan, di sana ada juga masalah kehutanan dan sektor lainnya.
Cak Nanto mengingatkan jangan sampai akselerasi yang timbul setelah adanya RUU Omnibus Law tersebut nantinya justru menambah kerusakan. Oleh karena itu, perilaku dan cara berpikir manusia juga harus diubah.
"Tidak ada gunanya kalau undang-undang cepat, tetapi perilaku manusianya merusak, itu akan berakibat fatal," tukas Cak Nanto.
Dalam pertemuan itu, mereka juga membahas soal bonus demografi Indonesia yang sangat besar, yang diharapkan tidak menjadi kutukan bagi bangsa ini ke depannya.
"Makanya kami sangat siap berkolaborasi dengan pemerintah, dan tugas kami untuk mendukung bagaimana SDM kita ini diperkuat,” tandasnya.(fat/jpnn)
BACA JUGA: RUU Omnibus Law Tidak Menghapus Pasal Kewajiban Sertifikasi Halal
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam