jpnn.com, BOGOR - Koalisi pendukung Joko Widodo - Ma'ruf Amin terlihat baik-baik saja di tingkat pusat. Namun, di daerah ternyata ada gesekan-gesekan yang dapat berdampak serius bagi perolehan suara pasangan nomor urut 01 itu. Contohnya di Kota Bogor, Jawa Barat.
Caleg DPRD Bogor dari Partai NasDem Devie Prihartini Sultani berkonflik dengan caleg PDI Perjuangan. Penyebabnya, ada oknum yang diduga adalah tim sukses caleg PDIP merusak posko Devie.
BACA JUGA: Pertanyaan Debat Pilpres Bocor, Apa Lagi yang Menarik?
Hendra, anggota tim sukses Devie mengatakan, insiden tersebut sangat memalukan karena sesama pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 01. ’’Ini aneh. Satu koalisi kok diserang. Kami, sudah melaporkan tindak pidana pengerusakan kepada polresta Bogor dan melaporkan juga ke Bawaslu Kota Bogor,’’ kata Hendra saat dihubungi wartawan Senin (14/1).
Hendra tidak bisa menerima posko dirusak dengan dalih mengganggu makam keluarga. Dia yakin aksi vandalisme itu dikarenakan mereka khawatir ditinggal konstituen pada 17 April 2019.
BACA JUGA: TGPF Kasus Novel, Jokowi: Itu Rekomendasi Komnas HAM
’’Kami, sudah ajak dialog dengan mengundang mereka yang diduga melakukan pengerusakan. Tapi, tak hadir. Ya, sudah kami lanjutkan ke hukum. Kami, ingin dalang intelektualnya tertangkap. Terlapor pelaku yang sudah dipanggil Polrets Bogor atas nama Sumingrat, diduga perintah caleg,’’ tegas dia.
Dia menjelaskan, apa yang dilakukan oleh mereka telah melanggar UU Pemilu Nomor 7 Tahun 2017 pasal 280 ayat 4. ’’Saya rasa ini jelas pelanggarannya,’’ ucap dia.
BACA JUGA: Jokowi Tidak Takut di Dekat Rumahnya Ada Markas Prabowo
Sementara itu, pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Reza Hariyadi menyarankan, PDIP dan NasDem di Kota Bogor, mesti segera menyelesaikan masalah secaraa kekeluargaan. Sehingga tidak mengganggu konsolidasi pemenangan pasangan Jokowi-Ma’ruf.
’’Jangan sampai persoalan kecil, merugikan Jokowi. Sudah Jabar suaranya kurang bagus, ditambah dengan PDIP dan NasDem ribut,’’ jelas dia.
Dia menegaskan, harus ada sanksi pada dua caleg tersebut jika salah satunya terbukti memang bersalah melakukan pengerusakan atribut. Sebab, itu belum dewasa dalam berdemokrasi.
’’Saya anggap caleg yang melakukan pengerusakan tak dewasa. Malu-maluin. Saya harap pak Jokowi turun ajari mitra koalisinya berdemokrasi baik. Ini jelas-jelas mengganggu konsolidasi yang bisa menurunkan suara Jokowi-Ma’ruf,” tegas dia. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alumni PTN Dukung Jokowi, Timses: Akal Sehat Ada di Nomor 01
Redaktur & Reporter : Adil