JAKARTA - Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini mengatakan, belum banyak bakal calon anggota legislatif perempuan di tempatkan pada nomor urut satu pada pemilihan umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat 2014.
Menurutnya, caleg perempuan paling banyak di tempatkan pada nomor urut tiga. "Yakni sebesar 25,71 persen," kata Titi, dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta, Minggu (12/5).
Posisi terbanyak kedua untuk bacaleg perempuan adalah nomor urut enam sebanyak 20,06 persen. Posisi ketiga di nomor urut lima sebanyak 10,85 persen.
Dijelaskan Titi, caleg perempuan yang ditempatkan di nomor urut satu hanya 5,57 persen. "Itupun biasanya diberikan kepada incumbent dan pengurus harian pimpinan DPP partai politik," tegasnya.
Caleg perempuan yang ditempatkan di nomor urut dua hanya 9,41 persen. Sedangkan di nomor urut empat hanya 6,06 persen.
Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) tentang Daftar Caleg Sementara pemilu 2014, yang dianalisis Perludem, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) paling banyak menempatkan bacaleg perempuan pada nomor urut satu. Jumlahnya yakni 22 orang. Sedangkan posisi kedua bertengger Partai Amanat Nasional (PAN) dengan 20 bacaleg perempuan. Pada posisi ketiga ditempati Partai Demokrat sebanyak 17 orang.
Menurut Titi pula, penempatan bacaleg merupakan kewenangan partai politik. Dia menyatakan, perempuan tak hanya sekedar didukung untuk mendapatkan tempat pada daftar caleg di partai politik.
Lebih dari itu, Titi menjelaskan, caleg perempuan harus difasilitasi agar bisa menjangkau pemilih. Kemudian, tambah dia, didukung untuk pendanaan kampanye. "Karena kita tahu dana kampanye untuk menjadi Anggota DPR luar biasa besar," jelasnya.
Menurut Ketua KPU DKI Jakarta, Dahlia Umar, nomor urut sangat berpengaruh terhadap keterpilihan.
Penggiat Gerakan Pemberdayaan Swasa Perempuan, Yudha Irlang menambahkan bahwa bacaleg perempuan yang ditempatkan pada nomor urut satu, jangan "GR" atau gede rasa. "Jadi nomor urut satu belum tentu jadi," ujarnya di kesempatan sama. (boy/jpnn)
Menurutnya, caleg perempuan paling banyak di tempatkan pada nomor urut tiga. "Yakni sebesar 25,71 persen," kata Titi, dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta, Minggu (12/5).
Posisi terbanyak kedua untuk bacaleg perempuan adalah nomor urut enam sebanyak 20,06 persen. Posisi ketiga di nomor urut lima sebanyak 10,85 persen.
Dijelaskan Titi, caleg perempuan yang ditempatkan di nomor urut satu hanya 5,57 persen. "Itupun biasanya diberikan kepada incumbent dan pengurus harian pimpinan DPP partai politik," tegasnya.
Caleg perempuan yang ditempatkan di nomor urut dua hanya 9,41 persen. Sedangkan di nomor urut empat hanya 6,06 persen.
Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) tentang Daftar Caleg Sementara pemilu 2014, yang dianalisis Perludem, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) paling banyak menempatkan bacaleg perempuan pada nomor urut satu. Jumlahnya yakni 22 orang. Sedangkan posisi kedua bertengger Partai Amanat Nasional (PAN) dengan 20 bacaleg perempuan. Pada posisi ketiga ditempati Partai Demokrat sebanyak 17 orang.
Menurut Titi pula, penempatan bacaleg merupakan kewenangan partai politik. Dia menyatakan, perempuan tak hanya sekedar didukung untuk mendapatkan tempat pada daftar caleg di partai politik.
Lebih dari itu, Titi menjelaskan, caleg perempuan harus difasilitasi agar bisa menjangkau pemilih. Kemudian, tambah dia, didukung untuk pendanaan kampanye. "Karena kita tahu dana kampanye untuk menjadi Anggota DPR luar biasa besar," jelasnya.
Menurut Ketua KPU DKI Jakarta, Dahlia Umar, nomor urut sangat berpengaruh terhadap keterpilihan.
Penggiat Gerakan Pemberdayaan Swasa Perempuan, Yudha Irlang menambahkan bahwa bacaleg perempuan yang ditempatkan pada nomor urut satu, jangan "GR" atau gede rasa. "Jadi nomor urut satu belum tentu jadi," ujarnya di kesempatan sama. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Sita Mobil di DPP PKS Besok
Redaktur : Tim Redaksi