PERDAGANGAN– Yayuk Nurhayati (20) warga Huta Ruma Sua Nagori Pardomuan Nauli Kecamatan Pematang Bandar, ditemukan tewas di areal perkebunan sawit milik Nurdin Sitinjak. Jenazah korban yang diduga dibunuh ini, ditemukan warga, Minggu (3/6) pukul 07.00 WIB.
Menurut Marsinem (60), ibu korban ketika ditemui Metro Siantar (Grup JPNN) di kediamannya, awalnya korban sempat permisi pergi ke kedai pulsa tak jauh dari rumah. Setelah itu, korban kembali lagi ke rumah untuk membantu ibunya. ”Terakhir dia permisi sama saya, kalau dia mau beli pulsa ke kedainya Susilo yang tidak jauh dari rumah kami. Tidak berapa lama, dia pulang membantu saya.” jelasnya.
Berselang beberapa menit, ponsel korban terdengar berdering, lalu korban terlibat pembicaraan dengan temannya di telepon. Namun ibu korban saat itu tidak mengetahui siapa teman yang dihubungi korban. ”Begitu siap numbuk emping, hp anak saya berdering, lalu dia asyik ngobrol sama yang menelepon dia, bahkan dia ketawa–ketawa saat itu,” ujarnya.
Tak lama setelah bicara melalui telepon, korban permisi untuk keluar rumah. Sementara, ibu korban tidak menaruh curiga korban pergi dari rumahnya. Hanya saja, ibu lima anak ini mengingatkan korban agar tidak pulang terlalu lama. ”Begitu siap numbuk emping, anak saya langsung pergi. Tetapi saya sempat mengingatkan, agar jangan pulang kesorean, tetapi dia sepertinya tidak mempedulikannya,” ungkapnya.
Sementara, Lilis (34) warga sekitar yang juga kerabat dekat korban, ketika ditemui METRO di rumah duka, mengaku dirinya sempat melihat korban berjalan menuju areal perkebunan kelapa sawit milik warga.
”Saya memang lihat dia (korban) jalan sambil menelepon menuju kebun kelapa sawit itu,” ujarnya. Melihat, itu Lilis menyapa korban yang berjalan di samping rumahnya, namun korban yang mengenakan sweater warna putih dipadu celana jeans panjang hanya tertawa ketika disapa warga. ”Memang waktu dia lewat dari samping rumah, sempat saya tanya mau ke mana Yuk? Terus dia jawab, mau lihat kawan yang kesasar Kak, katanya sambil tertawa,” cerita Lilis.
Sementara itu, korban terlihat asyik berjalan menuju lokasi tempat korban ditemukan tewas. Namun saat itu, teman dan keluarga korban tidak menaruh curiga atas kepergian korban. ”Waktu dia berjalan menuju kebun sawit itu, kami tidak menaruh curiga. Soalnya di kampung ini, tidak pernah ada masalah, apa lagi kejadian pembunuhan seperti ini. Dan dia juga waktu menelepon ketawa–ketawa saja,” jelas Lilis yang melihat korban berjalan sambil bertelepon.
Setelah ditunggu selama empat jam, korban tak kunjung pulang ke rumah. Sementara keluarga korban sempat panik dan mencari korban ke rumah teman dan sanak keluarga. Namun karena kelelahan, keluarga korban akhirnya memutuskan untuk menunggu korban di rumah.
Terpisah, P Silalahi (59), warga sekitar yang berada dekat dengan lokasi korban ditemukan, ketika ditemui METRO mengatakan, malam sebelum korban ditemukan tewas sempat mengamati anjingnya yang menggonggong ke lokasi perkebunan sawit warga yang berjarak hanya lima puluh meter dari kediamannya.
”Malam itu, kami kumpul bersama keluarga di teras rumah, soalnya lagi mati lampu. Akan tetapi, saya perhatikan anjing saya selalu menggonggong ke arah kebun sawit milik Sitinjak dan itu seperti tidak biasanya. Saya sendiri tidak menaruh curiga,” ungkapnya. Keesokan harinya, Maruba Tindaon (32), tetangga korban pergi ke perkebunan kelapa sawit milik Nurdin Sitinjak untuk mengambil air tuak (meragat) seorang diri.
Namun dua puluh meter memasuki lokasi kebun, bapak dua anak ini dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat wanita yang terbaring di atas daun kelapa sawit. Mayat korban terlihat dalam konsisi tangan terlipat dan kedua kakinya rapat dan tegang. Setelah menemukan mayat tersebut, dia langsung berteriak memanggil warga sekitar. Selanjutnya dalam hitungan menit, ratusan warga langsung berhamburan menuju lokasi penemuan itu.
Tak lama kemudian, petugas Polsek Perdagangan tiba di lokasi dan langsung mengevakuasi mayat korban, untuk selanjutnya dilakukan otopsi di RSUD Djasemen Saragih Siantar. Setelah diotopsi, jenazah korban kemudian dibawa pulang ke rumah duka. Selanjutnya sekitar pukul 18.00 WIB jenazah korban dikebumikan di pemakaman umum nagori tersebut.
Kapolsek Perdagangan AKP TP Butarbutar, ketika ditemui METRO Minggu (3/6) di kediaman korban, mengaku pihaknya masih belum menemukan motif kematian korban. Namun kasus ini masih dalam penyelidikan. ”Kita tunggu dulu hasil otopsi, tetapi sekarang ini kita masih menyelidi kasus ini,” ungkapnya. (mag-02)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diduga Maling, Tewas Diamuk Massa
Redaktur : Tim Redaksi