Calon Pemimpin yang Melakukan Kesalahan Berbicara Dinilai sangat Fatal

Senin, 04 Desember 2023 – 23:30 WIB
Cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka. Ilustrasi Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Komunikasi Politik dari Pusat Kajian Pembangunan Daerah (PKPD) Wahyuningsih Subekti menilai calon pemimpin yang salah dalam berkata atau memberikan saran bisa berakibat fatal.

Hal itu disampaikannya menanggapi pernyataan Cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka yang salah mengucap asam folat menjadi asam sulfat.

BACA JUGA: Sori, Gibran Salah soal Asam Sulfat untuk Ibu Hamil, Sampai Minta Koreksi

Menurutnya, hal tersebut bisa dihindari jika seorang tokoh memiliki banyak pengalaman serta pandai dalam berkomunikasi di banyak bidang.

“Sebenarnya kesalahan-kesalahan dalam penyebutan tersebut dapat dihindari jika dia memang memiliki pengalaman yang sudah cukup banyak serta menguasai bidang tertentu," kata Wahyuningsih dalam keterangannya, Senin (4/12).

BACA JUGA: Gibran Persilakan Bawaslu DKI Telusuri Dugaan Pelanggaran Bagi-bagi Susu di CFD

Wahyuningsih mengatakan hal tersebut dapat terjadi karena pada saat seseorang harus berhadapan langsung dengan publik dan wartawan secara tatap muka.

Orang tersebut tidak dapat meredam, mengondisikan, dan memperkirakan pertanyaan-pertanyaan yang akan muncul.

BACA JUGA: Gibran Main Bulu Tangkis, Berpasangan dengan Taufik Hidayat

"Karena sifatnya spontan di mana feedback yang harus diberikan sifatnya juga immediacy,” ujarnya.

Wahyuningsih juga beranggapan jika kemampuan berkomunikasi bagi tokoh politik itu perlu dilatih, karena sifatnya bukan bakat.

“Pada saat seseorang terbiasa menjawab pertanyaan dengan jawaban-jawaban pendek dan terbiasa menolak untuk memberikan penjelasan secara komprehensif, maka orang tersebut bisa masuk ke dalam field of nervous and anxiety tersebut, apalagi jika dia memiliki beban sebagai calon pemimpin negara," kata dia.

Wahyuningsih mengatakan idealnya seorang pemimpin jika ingin menjelaskan sesuatu yang bukan kemampuan di bidangnya, lebih baik memilih kata-kata yang lebih umum.

“Tidak menggunakan jargon-jargon yang bukan bidangnya agar pikirannya tidak terlalu terbebani dengan menjaga citra bahwa seorang calon pemimpin bangsa Indonesia harus memahami, mengetahui, dan menguasai semua bidang,” tandas dia.

Seperti diketahui, Gibran Rakabuming Raka baru saja mengisi acara diskusi ekonomi kreatif pada Minggu (3/12) di kawasan Senopati, Jakarta Selatan.

Terekam momen saat Gibran salah mengucap asam folat menjadi asam sulfat.

Mulanya, dalam diskusi terbuka bersama pelaku usaha ekonomi kreatif dan influencer itu, Gibran mengkampanyekan programnya, Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk ibu dan anak.

"Ketika hamil harus dicek dia misalnya asam sulfat, yodiumnya terpenuhi enggak, ketika anaknya lahir sampai dua tahun ASI-nya terpenuhi enggak, berat badannya tinggi badannya oke enggak," kata Gibran. (Tan/JPNN)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Billboard Gaspoll Bro! Prabowo-Gibran di Depok Dinilai Kekinian, Disukai Anak Muda


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler