MATARAM-Penyebaran serangga Tomcat di Kota Mataram makin meluas. Setelah ditemukan di Lingkungan Batu Ringgit, Kecamatan Sekarbela pekan lalu, serangga tomcat diketahui menyebar ke lingkungan lainnya. Serangga kecil berwarna merah bergaris hitam ini dilaporkan warga berada di permukiman di Lingkungan Lendangre, Sayang-Sayang, akhir pekan lalu.
Warga juga melaporkan adanya Tomcat di sejumlah ruko di Jalan Sriwijaya, Cilinaya. Di Pagesangan, Kecamatan Mataram, warga juga melaporkan adanya Tomcat yang masuk ke dalam rumah di malam hari. Meski demikian, sejauh ini jumlah Tomcat yang masuk ke permukiman warga masih terbilang sedikit.
‘’Saya temukan serangga ini satu ekor, setelah disemprot dengan Baygon banyak-banyak, ternyata mati juga,’’ ungkap Jumatim, warga BTN Pagesangan Indah.
Menurut warga, serangga yang mirip kalajengking kecil ini, biasanya muncul di malam hari. Serangga-serangga itu, biasanya tertarik dengan cahaya lampu teras rumah, dan berkumpul di sekitarnya. Di siang hari sulit ditemukan adanya serangga tersebut, karena mereka memilih bersembunyi di celah tembok atau langit-langit rumah.
Meski dilaporkan menyebar ke sejumlah lingkungan, belum banyak warga yang terkena racun serangga tersebut. Sejauh ini baru tiga orang warga di Lingkungan Batu Ringgit yang dilaporkan mengalami herpes pada kulitnya akibat bersentuhan dengan serangga itu.
Sementara itu meluasnya serangan Tomcat di beberapa lingkungan di Kota Mataram mulai diantisipasi Pemkot Mataram. Sejak Jumat lalu (23/3), para camat di Kota Mataram mengeluarkan surat imbauan yang isinya meminta warga waspada terhadap serangan Tomcat.
Camat Cakranegara H Akhsanul Khalik menjelaskan, imbauan tersebut dilayangkan kepada lurah dan kepala lingkungan. Isinya meminta warga yang menemukan adanya Tomcat di permukimannya segera melapor, agar segera diantasipasi. ‘’Jika ada warga yang terkena racun Tomcat, diminta segera dibawa ke puskesmas untuk segera mendapat penanganan,’’ imbaunya.
Khalik mengaku, sejauh ini pihaknya mendapat laporan penyebaran tomcat di sejumlah lingkungan di wilayahnya. Namun jumlah Tomcat yang ditemukan masih terbilang sedikit dan biasanya langsung dibasmi oleh warga dengan racun serangga. ‘’Yang saya terima laporannya baru di Sayang-Sayang dan Cilinaya. Di tempat lain mudah-mudahan tidak ada,’’ ungkapnya.
Menurut dia, Tomcat sebenarnya bukanlah serangga yang harus ditakuti. Selama ini Tomcat banyak ditemukan di lahan pertanian yang akan segera memasuki masa panen. Oleh petani keberadaan Tomcat menjadi pertanda panen padinya bakal berhasil. Seiring dengan makin menyempitnya lahan pertanian, habitat Tomcat tidak lagi di sawah, tapi juga mulai menyebar ke permukiman penduduk. (ms)
BACA ARTIKEL LAINNYA... HTI Haramkan BBM Naik
Redaktur : Tim Redaksi