LONDON - Ketegangan diplomatik antara Inggris dan Iran kian meningkatDampak serangan terhadap Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris di Teheran, Iran, masih berlanjut
BACA JUGA: Sheikh Jaber Ditunjuk Sebagai PM Baru Kuwait
Setelah menarik seluruh diplomatnya dari Negeri Para Mullah itu, Inggris giliran menutup Kedubes Iran di Kota London kemarin (1/12)Selain itu, pemerintahan Perdana Menteri (PM) David Cameron mengusir seluruh diplomat Iran dari negeri Ratu Elizabeth II tersebut
BACA JUGA: Laku Rp19,4 Miliar, Komik Superman Jadi Termahal
Dalam pidato di depan parlemen, Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris William Hague menuding pemerintahan Presiden Mahmoud Ahmadinejad mendukung serangan anarkistis ke Kedubes Inggris dan kompleks diplomatik lain di ibu kota Iran
Serangan pada Selasa lalu (29/11) itu menimbulkan kerusakan cukup parah
BACA JUGA: Inggris Tarik Diplomat dari Iran
Namun, serangan yang dilakukan sekitar 100-300 demonstran itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa"Jika sebuah negara ternyata membuat kami mustahil mengoperasikan misi (diplomatik) di wilayahnya, jangan harap mereka bisa beroperasi di sini," tegas Hague
Karena itu, dia langsung menginstruksikan penutupan Kedubes Iran di LondonDi samping itu, dia juga memerintahkan pemulangan seluruh staf dan diplomat Iran yang bertugas di Inggris ke negara asal merekaPolitikus 50 tahun itu lantas memberikan waktu 48 jam kepada para staf dan diplomat Iran untuk berkemas
Hague mengatakan bahwa sekitar 300 demonstran yang terlibat dalam unjuk rasa memprotes sanksi nuklir terhadap Iran itu berasal dari kelompok paramiliter BasijKelompok beranggotakan mahasiswa itu merupakan organisasi yang dibentuk Garda Revolusi Iran di kampus-kampus
Karena itu, Hague menuntut pemerintah Iran bertanggung jawab terhadap serangan yang menuai kontroversi internasional tersebut"Iran telah melakukan pelanggaran atas tanggung jawab internasional," ujarnya.
Kemarin media Inggris menunjukkan dukungan terhadap keputusan pemerintahan Cameron"Karena keselamatan para diplomat Inggris di Iran terancam, tak semestinya para diplomat Iran disambut dengan baik di sini," tulis harian The Times pada halaman editorialnya kemarin
Komentar sama diungkapkan koran Daily TelegraphBahkan, surat kabar tersebut mengimbau negara-negara Uni Eropa (UE) untuk memberikan dukungan pada pemerintahan Cameron.
Aksi protes menolak sanksi nuklir terhadap Iran tersebut dipicu ancaman Inggris untuk membekukan segala bentuk transaksi finansial dengan negeri di Teluk Persia tersebutTermasuk membekukan transaksi dengan Bank Sentral Iran
Ancaman yang dilontarkan Inggris pekan lalu itu dibalas dengan ancaman pula oleh IranBeberapa waktu lalu, Iran mengancam bakal mengusir seluruh diplomat dan duta besar Inggris dari negerinyaKabarnya, rencana itu sudah dibahas di tingkat parlemen.
Mendengar rencana tersebut, Cameron pun angkat suara"Kami akan menyikapinya dengan aksi tegas," tandas politikus 45 tahun itu awal pekan ini
Di luar dugaan, pada Selasa lalu, sekitar 300 massa menyerang Kedubes Inggris dan kompleks diplomatik di sekitarnyaDalam aksi yang berlangsung selama beberapa jam itu, para pengunjuk rasa merobek bendera kebangsaan Inggris Union Jack dan juga gambar Ratu Elizabeth II serta membakar sejumlah dokumen
Saat insiden itu berlangsung, sebenarnya ada sejumlah polisi yang bertugas di lokasi kejadianNamun, kabarnya, mereka lebih banyak diamKetika massa kian beringas, barulah polisi akhirnya menyemprotkan gas air mata untuk membubarkan demonstran
"Kami menyayangkan ketidakmampuan pemerintah Iran untuk mencegah perusakan kantor diplomat asing di negaranya," papar HagueKendati demikian, London tak sampai menurunkan tingkat hubungan diplomatik dengan Teheran
Rencananya, para menlu UE akan membahas insiden di Teheran sekaligus status hubungan Inggris dan Iran dalam pertemuan rutin merekaSebab, tak tertutup kemungkinan negara-negara lain UE akan mengikuti jejak Norwegia yang pada Rabu lalu (30/11) langsung menutup kedubesnya di IranKemarin tiga negara anggota UE yang lain juga menarik pulang seluruh diplomat mereka dari IranYakni, Jerman, Prancis, dan Belanda
Bersamaan dengan itu, Italia memanggil diplomat Iran yang bertugas di Kota Roma untuk membahas insiden di TeheranDalam kesempatan itu, Kementerian Luar Negeri (Kemnelu) Italia atas nama pemerintahan PM Mario Monti juga menyampaikan protes langsung
"Kami juga meminta jaminan keselamatan dari Iran untuk seluruh staf dan diplomat kami yang bertugas di sana," terang Kemenlu ItaliaLangkah yang sama dilakukan Swedia
Sementara itu, Iran justru membebaskan 11 mahasiswa yang terlibat dalam aksi penyerangan Kedubes Inggris di Teheran"Sebanyak 11 mahasiswa bebas Rabu malam lalu atau sehari setelah diamankan karena telah merusak dan menyerang kedutaan serta kompleks diplomatik Inggris," kata kantor berita semipemerintah Fars
Padahal, berdasar undang-undang yang berlaku di Iran, para perusak properti publik atau pemerintah diancam penjara maksimal sampai tiga tahun(AFP/AP/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Protes Pensiun, 2 Juta Pekerja Mogok
Redaktur : Tim Redaksi