SIDOARJO- Di Sidoarjo massa PDIP juga turun ke jalan. Mereka tidak sekadar berorasi dan membentang spanduk. Puluhan pendukung PDIP juga membubuhkan tanda tangan dan cap jempol darah.
Meski aksi mereka dipenuhi rasa kekesalan terhadap kebijakan pemerintah, demonstrasi berjalan kondusif. Demonstrasi tersebut dipusatkan di depan Kantor DPRD Sidoarjo. Mereka datang dari 18 PAC PDIP Sidoarjo. "Aksi kami ini, termasuk cap jempol darah, merupakan simbol penolakan kami terhadap kenaikan harga BBM," tegas koordinator aksi Tito Pradopo.
Aksi massa PDIP kemarin mendapat respons dari DPRD. Wakil demonstran ditemui oleh Ketua DPRD Dawud Budi Sutrsino. Dalam pertemuan itu, DPRD Sidoarjo berjanji meneruskan aspirasi massa PDIP Sidoarjo ke pemerintah pusat.
"Kami berharap kenaikan dibatalkan. Kalau harapan kami tidak direspons, tentu kami akan melakukan aksi yang lebih besar. Sebab, demo kali ini masih pemanasan," ujar Tito.
Di Gresik demo berlangsung sejak pukul 10.30. Massa bergerak dari Kantor DPC PDIP Jl Jaksa Agung Suprapto menuju Kantor DPRD Gresik. Selain ratusan orang yang berasal dari seluruh kecamatan itu, para pengurus DPC PDIP dan para anggota dewan dari partai berlambang banteng itu juga ikut turun ke jalan serta berorasi layaknya para demonstran.
Namun, begitu tiba di kantor dewan, ternyata tidak ada satu pun anggota dewan dari partai non-PDIP yang terlihat. Sesudah berorasi, wakil demonstran pun masuk ke dalam gedung dewan untuk menuntut sikap DPRD Gresik terkait tuntutan mereka.
Namun, pertemuan itu ibarat rapat para kader PDIP. Sebab, baik wakil demonstran maupun para anggota dewan yang menemui mereka adalah kader PDIP. (fim/ris/yad/c1/fid)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir, Macet Berjam-Jam di Batam
Redaktur : Tim Redaksi