jpnn.com, TANGERANG - Bupati Tangerang dua periode, Ahmed Zaki Iskandar akan mengakhiri masa jabatannya pada 21 September.
Di tangan dingin Zaki, Tangerang mengalami peningkatan perekonomian yang pesat.
BACA JUGA: Rumah Marbot Masjid Dibedah, Bupati Zaki: Selamat, Pak Pasmi
Zaki menempatkan Kabupaten Tangerang menjadi daerah satelit Jakarta dan mampu mendorong adanya peningkatan kesejahteraan serta perekonomian masyarakat.
Selama 10 tahun kepemimpinan Bang Zaki, sapaan akrabnya, laju pertumbuhan ekonomi Tangerang mengalami hasil yang memuaskan.
BACA JUGA: Bupati Zaki Ungkap Keberhasilan Mengelola Wilayah Pesisir di Forum InternasionalÂ
Pada awal pemerintahannya, Kabupaten Tangerang berhasil mencatat pertumbuhan sebesar 6,41% (2013).
Periode selanjutnya selalu membukukan angka diatas 5,5%, bahkan akhir tahun ini Bang Zaki memprediksi realisasi investasi di kabupaten Tangerang bisa tembus sampai lebih dari Rp 20 triliun.
BACA JUGA: MayDay, Bupati Zaki dan Buruh Mancing Bareng Sambil Bagi-bagi Doorprize, Seru Banget!
Pertumbuhan itu di atas rata-rata, mengingat beberapa daerah lain hanya tumbuh dibawah 5,5%, seperti Kabupaten Serang periode 2016-2019 tumbuh 5,09% (2016), 5,22% (2017), 5,29% (2018), 5,01% (2019).
Bahkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Indramayu berada dibawah 2% pada periode 2016-2021.
Nahasnya kala pandemi Covid-19 melanda pada 2020, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tangerang turun menjadi -3,75%.
Namun, berkat sejumlah kebijakan yang dilakukan, seperti pemberian bantuan sosial serta subsidi untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) membuat pertumbuhan ekonomi rebound sampai di atas 5%.
"Pada 2021 kami berhasil mencatat di angka 4,63% dan 2022 naik ke 5,47%. Perlahan-lahan ekonomi di daerah ini terus bangkit karena banyaknya potensi ekonomi yang ada," ungkap Bupati Zaki.
Catatan ekonomi Zaki dalam membangun Kabupaten Tangerang ini tak hanya klop oleh pusat. Buktinya Zaki harus mengubah arah pembangunanya dari yang dulu mengacu pada sistem pertanian, sekarang full menjadi perumahan yang berkembang pesat.
Berkat hal tersebut, Kabupaten Tangerang menjadi daerah yang menggiurkan untuk investor, berdasarkan data BKPM dalam lima tahun terakhir, realisasi investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp 530,84 triliun dan penanaman modal asing (PMA) sebesar USD 34,3 miliar atau setara Rp 497,48 triliun (kurs Rp 14.500).
Belum lagi, kabupaten Tangerang akan dibelah dengan empat ruas jalan tol, masing-masing adalah ruas tol Serpong-Balaraja, ruas tol Kamal-Teluknaga Rajeg-Balaraja, ruas tol Semanan-Balaraja dan ruas tol Pakuhaji-Sepatan Timur-Neglasari-Bandara Soetta.
“Ini sekaligus akan menyerap tenaga kerja juga. Masyarakat lokal pun akan bersama-sama membangun sistem kehidupan yang saling mendukung. Tidak ada yang terpinggirkan, karena sejatinya daerah satelit itu pasti punya banyak kebutuhan hidup juga," ungkapnya.
Zaki terbilang pandai meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan hadirnya kota-kota satelit baru yang berjumlah 9, di antaranya BSD City, Lippo Karawaci, Citra Raya, Tangerang New City, Paramount Land, Summarecon Serpong, Suvarna Sutera, PIK 2 hingga Telaga Bestari.
Pucuk ditimpa ulam pun tiba, Zaki juga kemudian ngebut membangun Balai Latihan Kerja (BLK) agar kebutuhan tenaga kerja dapat terpenuhi di kawasan kota satelit tersebut.
Salah satu yang sedang dibangun terletak di Kecamatan Kosambi untuk menopang PIK 2.
Nantinya BLK tersebut akan berfokus pada peningkatan kualitas tenaga kerja, terutama di bidang jasa.
“Pelatihan nanti seperti supir hingga chef, karena kota satelit dibutuhkan pekerja yang memiliki skill khusus. Daerah-daerah lain juga akan kita buatkan BLK untuk mendukung beroperasinya kota-kota satelit,” ucapnya.
Selain dikenal kota satelit, daerah yang memiliki luas 959,6 km² dengan total penduduk sebanyak 3,35 juta jiwa ini juga disebut sebagai miniatur Indonesia.
Julukan itu tersemat karena daerah Tangerang menjadi tempat urbanisasi berbagai etnis serta agama yang ada di Indonesia, mulai dari Sunda, Betawi, Jawa dan Cina.
Perpaduan ini telah tumbuh sejak jaman dahulu hingga saat ini.
Namun, karena membeludaknya manusia di Tangerang tersebut, akhirnya membuat angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) meningkat, di mana pada periode di bawah tahun 2010 tercatat di atas 15%.
Setelah Kabupaten Tangerang dipimpin Bang Zaki, akhirnya angka TPT mengalami perubahan yang signifikan. Bahkan untuk pertama kalinya, BPS Kabupaten Tangerang mencatat TPT berada di level 1 digit, yaitu 8,45% pada 2014.
Menjelang berakhirnya masa kepemimpinan, Zaki selama dua periode, pada 2022 TPT Tangerang berhasil berada di level 7,88%.
Capaian ini lebih baik dibandingkan daerah di Provinsi Banten lainnya, seperti Kabupaten Pandeglang (9,24%), Kabupaten Lebak (8,55%) dan Kabupaten Serang (10,61%).
Raihan lain yang dicapai Bang Zaki adalah tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Kabupaten Tangerang berdasarkan gini rasio yang terpantau terus menurun.
Angka tertinggi yang pernah tercatat adalah 0,38 poin pada 2014, namun kini berangsur membaik menjadi 0,282 poin pada 2022.
Ukuran ketidakmerataan atau ketimpangan ini terus berangsur membaik karena faktor lapangan usaha yang merata hingga bantuan kredit untuk UMKM berkat pembangunan sejumlah infrastruktur dan properti yang tumbuh di Tangerang.
Berkat itu, Upah Minimum Kabupaten (UMK) Tangerang dari Rp 4.239.792,65 menjadi Rp 4.527.688,52 atau sekitar 7,02%.
"Kondisi ini menunjukkan terjadi perbaikan pemerataan penduduk. Naiknya UMK juga membantu masyarakat dalam membantu keuangan mereka, kini mereka juga mulai memahami memanajemen keuangan, karena kami juga melakukan sosialisasi inklusi keuangan," imbuhnya.
Selain itu, indeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten Tangerang dari tahun ke tahun pun tercatat terus mengalami peningkatan.
Pada 2022 diketahui angka IPM tercatat sebesar 72,97%, naik dari sebelumnya 69,57% pada 2014. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Zaki Canangkan Program Ini di Perkantoran
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad