Capres 2024 Harus Mampu Memperkuat Visi yang Satu Ini

Jumat, 18 Februari 2022 – 15:13 WIB
Ketua Perkumpulan Kader Bangsa Dimas Oky Nugroho. Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Perkumpulan Kader Bangsa Dimas Oky Nugroho menyatakan calon presiden 2024 harus memahami dan menjalankan visi dan model kepemimpinan Pancasila secara konsisten dan integratif.

Hal ini lantaran, menurut Dimas, Indonesia dihadapkan pada situasi ketidakpastian di tengah gelombang ketiga pandemi Covid-19 dan transformasi sosial ekonomi.

BACA JUGA: Pilpres 2024: Dukungan Terus Mengalir, Ganjar Pranowo Makin Kuat

Dia mengajukan formula untuk bangsa Indonesia menghadapi situasi krisis dan bertransformasi menuju negara yang lebih sejahtera dan stabil.

Dimas menyebutkan capres 2024 harus berbasis pada spiritualitas kebangsaan yang termanifestasikan dari sila pertama.

BACA JUGA: Diusung Jadi Capres, Erick Thohir Dinilai Bawa Angin Segar untuk Dunia Olahraga

"Dari semangat spiritual tersebut, masyarakat bangsa dan negara akan memiliki pegangan kuat dalam menghadapi berbagai tantangan, dan krisis," kata Dimas dalam acara Ngobrol Bareng "Transformasi Indonesia dan Visi Kepemimpinan Nasional: Bunga Rampai Pemikiran Aceh sampai Papua" yang digelar secara hybrid pada Senin, (14/2) lalu.

Namun, lanjutnya, spiritualitas ini harus mampu menghadirkan humanisme atau semangat kemanusiaan yang merupakan terjemahan sila kedua.

"Relasi ketuhanan menghadirkan semangat, aksi, empati, solidaritas, toleransi, dan kolaborasi. Diwujudkan dalam sebuah harmoni kohesi sosial, sebuah manifestasi dari sila ketiga persatuan Indonesia," jelasnya.

Dia juga menyatakan Indonesia saat ini membutuhkan kepemimpinan yang mampu menyatukan, merangkul seluruh golongan di Indonesia secara inklusif dari berbagai suku bangsa, budaya, agama, politik, kelas sosial, desa-kota, tua-muda.

"Namun demokrasi tanpa dibarengi dengan hikmat kebijaksanaan hanya akan mengantarkan negara dan bangsa pada situasi yang buruk, terjadi kesenjangan dan manipulasi terhadap rakyat," pungkasnya.

Dia menyebutkan penting bagi kepemimpinan model sila keempat Pancasila ini untuk menghadirkan kualitas pendidikan dan SDM yang baik untuk masyarakat, serta demokrasi yang berkualitas dan berkelanjutan berdasarkan kesadaran kewargaan.

"Sebuah demokrasi yang baik, penuh kesadaran dan kebijaksanaan akan membawa kita pada model kepemimpinan kelima, yakni keadikan sosial bagi seluruh rakyat," ujar Dimas.

Dimas menambahkan seorang pemimpin juga harus mampu membawa bangsa dan negara bertransformasi menjadi adil dan sejahtera secara merata untuk seluruh rakyat Indonesia.

"Ini gongnya, di tengah era transformasi, digitalisasi dan demografi anak muda saat ini, Indonesia butuh kepemimpinan ke depan yang mampu menunjukkan kualitas dan konsistensi model kepemimpinan Pancasila demi terwujudnya negara yang guyub, aman, sejahtera dan demokratis", tegas doktor politik alumni UNSW Sydney itu.(mcr8/jpnn)


Redaktur : Budi
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler