jpnn.com, JAKARTA - Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) perlu menyikapi manuver sejumlah pihak yang diduga aktif menjegal gerakan boikot produk Israel.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Yayasan Konsumen Muslim Indonesia Ahmad Himawan, seusai dialog bertema 'Komitmen Capres-Cawapres terhadap Aksi Boikot Produk Terafiliasi Israeel'.
BACA JUGA: Dukung Kemerdekaan Palestina, Sukarelawan Capres-cawapres Sepakat Boikot Produk Terafiliasi Israel
"Tak cukup Capres-Cawapres sekadar bicara ikut mendukung perjuangan Palestina," kata Ahmad Himawan.
Menurut Ahmad, konsumen muslim menunggu sikap yang lebih tegas, termasuk soal boikot produk terafiliasi Israel dan manuver asing menjegal gerakan tersebut.
BACA JUGA: Perjuangan Palestina di 16 Besar Piala Asia 2023 Ditandai Pemecahan Rekor 20 Tahun
Dia menyebut sejumlah perusahaan yang produknya jadi sasaran boikot terlihat aktif dalam berbagai kegiatan penggalangan donasi maupun pengiriman bantuan ke Gaza.
Ada pula perusahaan yang membanjiri publik dengan informasi menyesatkan untuk menutup jejak keterkaitan induknya di luar negeri yang punya hubungan erat dengan rezim Zionist Israel.
BACA JUGA: Wasekjen MUI: Saatnya Menggunakan Produk Nasional, Boikot Barang Terafiliasi IsraelÂ
"Kami menyebutnya 'Palestina Washing', muslihat untuk memunculkan kesan peduli Palestina," ujar Ahmad.
Ahmad menuturkan, setiap kontestan Pemilu Presiden seharusnya lebih peka terhadap aspirasi konsumen Muslim.
"Jangan sampai masyarakat jadi bodoh karena iklan dan pamer donasi perusahaan tertentu ke Palestina," tutur Ahmad.
Desakan yang sama juga datang dari Ketua Gerakan Kebangkitan Produk Nasional (Gerbang Pronas) Fuad Adnan.
Menurutnya, publik juga menanti komitmen pasangan Capres-Cawapres dalam soal boikot produk terafiliasi Israel.
Selain sebagai sebagai bentuk solidaritas, boikot bisa membuka jalan pertumbuhan produk nasional.
"Dukungan Capres-Cawapres tentunya memperbesar peluang ekonomi lebih mandiri, tidak bergantung produk asing," kata Fuad. (jlo/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh