Cara Efektif Mengoreksi Penglihatan Mata Minus pada Anak

Senin, 15 Agustus 2022 – 16:45 WIB
Ilustrasi - Metode yang bisa ditempuh untuk menghambat dan menurunkan mata minus pada anak tanpa proses pembedahan, yaitu terapi lensa kontak Orthokeratology (Ortho K). Foto: Dok. VIO Optical Clinic

jpnn.com, JAKARTA - Data dari National Library of Medicine tahun 2021 menunjukkan pandemi Covid-19 mengubah aktivitas anak-anak yang berpengaruh pada kesehatan matanya.

Kegiatan screen time selama masa #DirumahAja meningkat dan menyebabkan anak-anak mudah mengalami gangguan mata minus.

BACA JUGA: Selain Lasik, Ini Solusi Lebih Efisien Hilangkan Mata Minus pada Anak-anak

Prevalensi myopia atau mata minus meningkat 1.5 hingga tiga kali lipat pada tahun 2020 dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.

Peningkatan ini banyak terjadi pada anak-anak usia sekolah, 6 hingga 8 tahun.

BACA JUGA: Mata Gempi Minus, Gading Marten Bakal Lakukan Ini

Kondisi ini juga menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara di Asia yang mengalami peningkatan myopia atau mata minus secara signifikan.

Fenomena mata minus yang meningkat selama pandemi menjadi sorotan penting bagi para orang tua di Indonesia.

BACA JUGA: Mata Gempi Minus, Gisel Merasa Bersalah

Sekitar 80 persen informasi yang anak dapatkan saat belajar di sekolah diterima oleh mata.

Para orang tua khawatir, jika penglihatan anak makin memburuk dari tahun ke tahun bisa membuat prestasi anak di sekolah menjadi menurun.

Optometry Doctor di VIO Optical Clinic Andri Agus Syah, OD. FPCO. FAAO mengungkapkan ada cara efektif untuk mengoreksi penglihatan mata minus anak yang naik selama pandemi tanpa harus operasi.

Metode ini dikenal dengan Terapi Orthokeratology atau yang disingkat dengan Ortho K yang fungsinya membentuk ulang kornea mata pasien yang tidak beraturan, kembali bulat normal sehingga penglihatan pasien menjadi jernih kembali.

“Karena screen time anak meningkat selama pandemi, maka tidak dipungkiri bahwa prevalensi myopia pada anak juga meningkat. Nah, Ortho K ini bisa menjadi solusi untuk menekan pertumbuhan myopia pada anak,” ujar Andri Agus Syah selaku praktisi Terapi Ortho K di VIO Optical Clinic, Harapan Indah, Bekasi, Minggu (14/8).

Andri menjelaskan ortho K mempunyai dua fungsi menghambat laju minus dan bisa menurunkannya.

Selain itu, terapi ini bersifat alami bukan melalui proses pembedahan.

American Academy of Ophthalmology melansir bahwa Ortho K adalah prosedur non-bedah yang disebut dengan Corneal Refractive Therapy (CRT).

Caranya dengan menggunakan lensa kontak RGP (Rigid Gas Permeable) yang dipakai saat tidur minimal 8 jam di malam hari.

Pada saat tidur, lensa kontak tersebut akan membentuk ulang kornea mata pasien secara alami sehingga pada saat bangun dan beraktivitas pasien bisa memiliki penglihatan yang jernih.

Meskipun terbilang baru di Indonesia, namun metode ini sudah berkembang dari sejak tahun 1940 oleh Dokter Optometri, George Jessen (1916-1987) dan telah mendapat FDA (Food and Drug Administrations) Approval sehingga penggunaan Terapi Ortho K ini dijamin keamanannya.

VIO Optical Clinic sudah membutikan hal ini, sudah ada ribuan pasien yang menggunakan Terapi Ortho K.

Spesialis Mata, dr. Weni Puspitasari menjelaskan terapi Ortho K ini memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dan terbukti mampu membantu para orang tua yang ingin anaknya bisa lepas kaca mata tanpa harus operasi.

“Biayanya juga sangat terjangkau. Bahkan sudah banyak calon siswa Akmil, Akpol, Pilot, dan lain-lain yang lulus tes kesehatan matanya dengan metode Terapi Ortho K ini,” kata dr. Weni Puspitasari. (fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler