Cara Kerja Imunitas Kulit dalam Melindungi Tubuh

Senin, 15 Juni 2020 – 22:40 WIB
Ilustrasi kulit wajah. Foto: sukalive

jpnn.com - Mungkin secara awam, masih banyak anggapan bahwa kulit hanya berhubungan dengan tampilan fisik. Namun, faktanya kulit punya imunitasnya sendiri, dan perannya penting untuk menjaga daya tahan tubuh secara menyeluruh.

Faktanya, kulit memiliki fungsi yang sangat penting bagi kesehatan tubuh manusia. Dengan ukuran luas sekitar 1,5-2 meter, kulit sebagai organ terbesar tubuh memiliki fungsi utama, yaitu pelindung bagi organ-organ dalam dari paparan benda asing (kimiawi atau fisik) dan kuman dari luar tubuh.

BACA JUGA: Inilah Pentingnya Menjaga Kesehatan Kulit Selama Pandemi

Dalam menjalankan fungsi perlindungan tersebut, kulit diperkuat sel-sel yang membentuk suatu sistem kompleks yang disebut dengan sistem imunitas kulit.

Fungsi imunitas kulit yang baik dapat menjalankan beberapa proses vital seperti inflamasi, pencegahan penyakit, penyembuhan luka, dan angiogenesis (pembentukan pembuluh darah).

BACA JUGA: 5 Kiat Memilih Kosmetik yang Aman bagi Kulit Sensitif

Bahkan, peran imunitas kulit juga penting dalam mekanisme berbagai masalah kesehatan seperti penyakit autoimun, kanker, proses transplantasi organ, hingga vaksinasi.

Cara Kerja Imunitas Kulit dalam Melindungi Tubuh

BACA JUGA: Waspada! 5 Kebiasaan Malam Hari Ini Bisa Bikin Kulit Rusak

Sistem imunitas kulit terletak di lapisan luar kulit (epidermis) dan lapisan dalam kulit (dermis). Sel Langerhans merupakan sel utama dalam imunitas kulit, yang terletak di epidermis bersama melanosit (sel yang memproduksi melanin atau zat warna kulit).

Sementara itu, sel-sel imunitas lain terletak di dermis, di antaranya adalah sel dendritik dermis, makrofag, dan beberapa sel T dan sel B. Komunikasi antara sel-sel tersebut sangat berperan dalam sistem imunitas kulit.

Sel Langerhans diketahui merupakan sel yang berperan di lapisan pertama dalam sistem imunitas kulit. Sel Langerhans memiliki peran krusial dalam menangkap antigen dan mediasi sel Th2, sebelum mekanisme imunitas lainnya bekerja lebih lanjut.

Secara mekanisme kerja, imunitas kulit terdiri dari respons imun non spesifik (alami) dan respons imun spesifik (adaptif). Respons imun non spesifik merupakan respons imun alami yang dimiliki tubuh sejak lahir.

Respons imun nonspesifik distimulasi hanya dengan adanya patogen dan akan melawan patogen dengan cara yang sama pada berbagai macam jenis patogen yang berbeda. Selain itu, respons imun nonspesifik tidak dapat membentuk memori terhadap patogen yang pernah menginfeksi tubuh.

Berbeda dengan respons imun nonspesifik, respons imun spesifik bekerja melawan patogen secara spesifik dan mampu membentuk memori.

Ketika di kemudian hari tubuh diserang oleh patogen sejenis, respons imun spesifik mampu merespons lebih cepat dibandingkan sebelumnya, sehingga kemungkinan timbulnya masalah kesehatan dapat dikurangi.(klikdokter)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler