Cara Mudah Melestarikan Batik Indonesia

Jumat, 02 Oktober 2020 – 10:49 WIB
Ilustrasi logo seorang model mengenakan gaun pengantin seredan bermotif batik karya Diah Gardenia dan Eko Tjandra saat peragaan busana Wedding Traditional di Surabaya, Kamis. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - SAAT ini, masih banyak anak muda yang jarang mengenakan batik.

Nah, apa ada ya cara paling mudah untuk melestarikan batik kebanggaan bangsa Indonesia ini?

BACA JUGA: Ini Alasan Wamendag Gemar Gunakan Kain Daerah Dan Koleksi Batik

Menurut Ketua Galeri Batik YBI Periode 2010-2019 dan aktivis Yayasan Batik Indonesia, Dr. Tumbu Ramelan, cara termudah bagi generasi saat ini untuk melestarikan batik adalah dengan mengenakan dan bangga ketika memakainya.

" Memulai kecintaan kepada batik, caranya sederhana sekali. Pakailah batik," kata Tumbu dalam diskusi media, Kamis (1/10).

BACA JUGA: Ini Daftar Lengkap Pemenang Putra Putri Batik Nusantara 2019  

" Dengan memakai batik, secara tak langsung sudah berkenalan dengan batik dan tentu harus bangga ketika mengenakannya," jelas Tumbu.

Tumbu mengatakan, batik merupakan kain tradisional yang bisa dikenakan di banyak lokasi penting di kehidupan.

BACA JUGA: Produksi Masker Motif Batik Betawi, ELEMWE Selamatkan Nasib Pegawai dari PHK

Mulai dari lahir, menikah, hingga akhir hayat. Batik memiliki banyak nilai dan filosofi menarik yang bisa digali, dan tetap relevan meski berganti zaman.

Saat ini, para desainer mode dan pengrajin batik pun telah mencoba untuk menyederhanakan dan menyesuaikan dengan selera anak muda, agar penggunaannya bisa lebih universal.

" Kami saat ini menciptakan model yang sederhana, dan bekerja sama dengan desainer untuk menarik anak-anak muda," kata Tumbu.

" Jika batik kesannya dulu identik warnanya gelap, sekarang kami menciptakan batik dengan warna pastel dengan motif yang lebih sederhana," ujar Tumbu.

" Diharapkan hal ini bisa sesuai dengan selera anak muda," ujarnya melanjutkan.

Tumbu pun mengatakan, pihaknya dan komunitas batik lainnya juga giat untuk terlibat mempromosikan batik ke sekolah hingga kampus.

Dalam kegiatannya, pihaknya memberikan contoh mengenakan batik dengan simpel tanpa perlu khawatir nilai-nilai di dalamnya akan hilang.

" Kita memberi contoh memakai batik yang lebih sederhana, memperlonggar dan lebih santai dalam keseharian," kata dia.

Namun, tentu saja, melestarikan batik pun membutuhkan perjuangan yang berkelanjutan.

Serta melibatkan banyak pihak, termasuk pemerintah hingga masyarakat.

" Kita membutuhkan keterlibatan pemerintah juga. Masyarakat bergerak, pengrajin bergerak," jelas Tumbu.

" Batik adalah seni, yang dikerjakan oleh artisan dan tentu harusnya mendapatkan tempat spesial. Ada kesinambungan dari seluruh ekosistem di dalamnya," pungkasnya.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler