Cara Oris Indonesia Jaga Kelestarian Laut

Senin, 28 Oktober 2019 – 01:02 WIB
Oris Indonesia yang sudah meluncurkan jam tangan terbarunya, Ocean Trilogy, terus melakukan gerakan untuk menjaga kelestarian laut. Foto: Oris Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Oris Indonesia yang sudah meluncurkan jam tangan terbarunya, Ocean Trilogy, terus melakukan gerakan untuk menjaga kelestarian laut.

Salah satunya dengan kampanye Clean Street pada car free day (CFD) di Jakarta, Minggu (27/10).

BACA JUGA: Perlu Euforia Revolusi Mental Pengelolaan Sampah

Dalam acara itu dilakukan beberapa kegiatan. Di antaranya membersihkan sampah plastik, penukaran sedotan plastik dengan sedotan bambu, serta beberapa permainan tradisional bambu.

Timeconcept yang merupakan distributor eksklusif Oris di Indonesia menggandeng Bambukeun.id dan Yayasan Himpala Indonesia.

Head of Brand Activation Timeconcept Kasih Rama menjelaskan, ada lima kelompok yang menyisiri dari Taman Dukuh Atas sampai ke Bundaran HI.

“Mereka balik lagi untuk memungut sampah dan mengajak masyarakat menukarkan sedotan plastiknya ke sedotan bambu," ungkap Kasih.

Kasih menambahkan, 55 orang dari Himpala dan juga relawan membagikan sebanyak 800 sedotan bambu.

Dengan demikian, saat ini sudah ada 800 masyarakat yang telah memiliki sedotan bambu Oris.

"Kami melihat semakin banyaknya sampah plastik terutama sedotan yang sedikit demi sedikit dapat diganti perannya dengan bambu," ucap Kasih.

Kasih menambahkan, pihaknya ingin mengangkat kearifan lokal karena bambu dikenal sebagai suatu yang ikonik dari Indonesia.

Bahkan, tidak menutup kemungkinan ke depannya Oris bisa memanfaatkan bambu sebagai pelapis caseback untuk produk-produknya.

Sebelumnya, Oris telah meluncurkan Ocean Trilogy. Dua seri pertama diperkenalkan di Baselworld, Basel, Swiss.

Yang paling anyar, edisi terbatas Blue Whale, yang mendukung karya konservasi paus dan lumba-lumba.

“Ocean Trilogy itu terbagi dalam tiga produk. Konsepnya itu tiga-tiganya berbeda. Yang pertama, aware kepada konservasi hiu dan paus, lalu yang kedua konversi pada terumbu karang, dan satu lagi adalah recycle," papar Kasih. (jos/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler