jpnn.com - Berbagai penelitian memang telah mengaitkan konsumsi madu dengan peningkatan keseimbangan bakteri di usus, kondisi pernapasan, dan masih banyak lagi. Meski demikian, keseluruhan nutrisi madu perlu dipertimbangkan.
Madu masuk dalam kategori pemanis tambahan, sehingga konsumsinya yang berlebih bisa berefek buruk pada kesehatan tubuh.
BACA JUGA: Minuman Herbal Jepang Ini Dipercaya Manjur Turunkan Berat Badan
Cara paling sehat konsumsi madu
Para pakar menyarankan Anda untuk mengonsumsi madu secara moderat. Jenny menyarankan satu sendok makanan (seukuran jempol) dalam satu penyajian. Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), jumlah tersebut mengandung 64 kalori dan 17 gram gula. Usahakan untuk menjaga asupan harian gula tambahan di bawah 100 kalori sehari untuk wanita dan 150 kalori untuk pria.
BACA JUGA: Madu Efektif Redakan Radang Tenggorokan?
Untuk penyajian, rekomendasinya adalah dengan mencampur satu sendok makan madu ke dalam teh, disiram di atas yoghurt, atau dicampurkan ke oatmeal pagi atau roti panggang dan selai kacang. Madu juga bisa menjadi alternatif saus dressing salad yang tak kalah enak.
Lantas, bagaimana dengan jenis madu yang disarankan?
BACA JUGA: Berat Badan ingin Cepat Turun? Coba Minum Campuran Kayu Manis dan Madu
Jenis utama madu adalah organik, dark, light, raw, dan filtered. Jenis tersebut mengacu pada sumber madu dihasilkan, pada dasarnya jenis bunga yang nektarnya dikonsumsi lebah.
Warna, rasa, dan kandungan nutrisi madu bergantung pada nektar yang digunakan lebah.
Untuk memilih mana yang paling tepat, ini tergantung rasa yang Anda cari dan bagaimana penggunaannya. Madu manuka misalnya, punya rasa yang lebih kuat sehingga baik untuk baking.
Madu yang berwarna gelap juga dikatakan memiliki lebih banyak antioksidan, meski rasanya cenderung lebih pahit.
Dalam membeli madu, baiknya lakukan riset terlebih dulu, apalagi madu impor yang bisa dicampurkan dengan sirop jagung. Intinya, jangan malas membaca kemasan.
Waspadai juga madu palsu, yang bisa diidentifikasi lewat harga yang murah.
Jika memang tersedia sampel, produk yang bagus biasanya betekstur tebal dan ketika diaduk bergerak sangat lambat (walaupun tekstur madu juga bergantung pada jenisnya—raw atau unfiltered).
Madu yang bagus seharusnya tidak cair seperti sirop dan tidak terlalu lengket di tangan. Anda juga bisa memeriksanya dari bau, yaitu cenderung beraroma bunga. Jika mungkin, belilah produk lokal yang memang terkenal terbukti memproduksi madu yang berkualitas.
Dari KlikDokter, dr. Astrid Wulan Kusumoastuti mengingatkan bahwa gula memang termasuk pemanis alami, tetapi konsumsinya tetap tak boleh berlebihan.
“Fruktosa yang serupa dengan gula dalam madu berisiko memicu berbagai jenis penyakit jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan,” tegasnya.
Ingat, madu merupakan pemanis yang jika dikonsumsi berlebihan bisa berdampak buruk bagi tubuh. Selain jumlah konsumsi, Anda juga mesti mempertimbangkan jenis madu, serta kandungan nutrisi dengan membaca kemasan.
Jangan tergoda madu murah meriah, karena mungkin saja itu madu palsu yang marak beredar. Dengan mengikuti saran tentang cara paling sehat konsumsi madu yang disebutkan di atas, diharapkan hanya potensi sehat dari madu yang Anda dapat.(RVS/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 8 Cara Alami untuk Atasi Batuk dan Demam
Redaktur & Reporter : Yessy