Cari Simpati, Pamer Aksi Menembak

Obama Sosialisasikan RUU Kepemilikan Senpi di AS

Senin, 04 Februari 2013 – 05:25 WIB
WASHINGTON - Pemerintahan Presiden Barack Obama bakal menyosialisasikan rancangan undang-undang (RUU) tentang kepemilikan senjata di Amerika Serikat (AS) hari ini (4/2). Untuk mencairkan ketegangan antara kelompok yang mendukung dan antipengetatan senjata, Gedung Putih merilis sebuah foto yang menunjukkan gaya dan aksi pemimpin 51 tahun itu dalam sebuah permainan tembak (skeet shooting) Sabtu lalu (2/2) waktu setempat atau kemarin WIB (3/2).

Dengan menyebarluaskan foto Obama yang menyandang senjata itu, Gedung Putih berharap bisa menepis anggapan sebagian besar masyarakat bahwa presiden AS pertama dari kalangan berkulit hitam (Afro-Amerika) itu tidak setuju warga sipil memiliki senjata.

Selama ini, kelompok yang menentang RUU pengetatan senjata menganggap ayah dua putri itu sebagai "lawan". Lebih-lebih, setelah terjadinya insiden penembakan di SD Sandy Hook, Kota Newtown, Fairfield County, Negara Bagian Connecticut, akhir tahun lalu.

Pascainsiden yang menewaskan 20 anak-anak dan enam orang dewasa pada 14 Desember 2012 itu, pemerintahan Obama langsung merevisi undang-undang (UU) mengenai kepemilikan senjata api (senpi). Washington menentang keras penggunaan senapan tempur (senapan serbu) dan peluru dengan akurasi tinggi.

Tetapi, kebijakan tersebut justru berkembang menjadi kontroversi. Kubu antipengetatan senjata yang terdiri atas para politisi dan kritikus menentang keras rencana Obama itu. Mereka beranggapan warga sipil berhak menyandang senjata sebagai salah satu upaya membela diri.

Belakangan, pertentangan dua kubu yang berbeda pandangan itu kian meruncing. Mereka yang menuntut hak kepemilikan senjata menganggap Obama terlalu radikal dalam mengegolkan rencananya.

Untuk meredam gejolak di tengah masyarakat sekaligus meraih simpati kelompok prosenjata, Obama pun angkat bicara. Pekan lalu, tokoh berdarah Kenya itu mengatakan bahwa dirinya tidak antisenjata.

Bahkan, dia menyatakan dirinya gemar menembak. "Saya beberapa kali mengikuti permainan tembak," kata tokoh kelahiran Hawaii itu dalam wawancara dengan majalah The New Republic. Dia juga mengaku tidak asing dengan permainan tembak sasaran yang biasa dilakukan bersama kelompok.

Untuk membuktikan bahwa Obama suka mengikuti permainan tembak, Gedung Putih lantas merilis foto sang presiden yang sedang membidik sasaran pada Sabtu lalu. Foto yang diambil di Camp David, Maryland (tempat peristirahatan presiden di pegunungan sekitar 100 kilometer utara Washington D.C.) itu bertanggal 4 Agustus 2012.

Dalam gambar itu, tampak Obama mengenakan celana jins dan kaus hitam berkerah. Suami Michelle Robinson itu juga memakai kacamata pelindung dan penutup telinga.  "Kami cukup sering melakukan permainan tembak di Kamp David," ucap Obama kepada majalah dwi mingguan tersebut.

Yang dimaksud kami adalah presiden dan kolega atau presiden bersama para tamu negara. Menurut Obama, keluarga intinya, terutama dua putrinya yang menginjak remaja, sama sekali tak terlibat dalam "kegiatan rekreasi" yang identik dengan pria tersebut.

Tetapi, National Rifle Association (NRA) menanggapi dingin pengakuan Obama tentang hobi menembaknya itu. Bahkan, mereka cenderung mengabaikan foto yang sengaja dipublikasikan untuk menguatkan sikap netral presiden. "Sebuah foto tak akan bisa menghapuskan sikap seseorang yang jelas menentang pemakaian senjata," cetus Andrew Arulanandam, jubir NRA.

Arulanandam menegaskan bahwa organisasinya tetap tak akan mendukung RUU pemerintah. Dia menilai proposal Washington itu terlalu teoritis. Sebab, selain melarang pemakaian senapan tempur dan amunisi berpresisi tinggi, Obama juga mewajibkan setiap transanksi senjata didahului dengan pemeriksaan latar belakang pembeli. "Ketentuan itu (pemeriksaan latar belakang) jelas mustahil dilakukan," tandasnya. (AP/AFP/hep/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemlu Bawa Pulang 31 ABK dari Trinidad-Tobago

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler