Cari Simpati, Politikus Berlomba-lomba Bantu Korban Gempa

Sabtu, 23 September 2017 – 13:27 WIB
Kerusakan akibat gempa bumi di Meksiko. Foto: NBC

jpnn.com, MEXICO CITY - Dua di antara tiga puluh apartemen di kompleks Girasoles, Mexico City, rata dengan tanah akibat gempa bumi 7,1 skala Richter (SR) pada Selasa (19/9). Papan yang tertancap di reruntuhan bangunan menerangkan bahwa 14 penghuni apartemen tewas di lokasi tersebut.

Kemarin, Jumat (22/9), pemerintah Meksiko memberikan kesempatan kepada para korban selamat untuk pulang dan mengambil barang berharga masing-masing.

BACA JUGA: Tegas! Meksiko Usir Anak Buah Kim Jong Un

Kendati hanya 20 menit, Vladimir Estrada memanfaatkan kesempatan untuk kembali ke tempat tinggalnya itu dengan sangat baik.

Pria 39 tahun yang bekerja sebagai programer radio musik di ibu kota Meksiko tersebut langsung mengemas semua barang berharga yang tersisa di apartemennya di lantai 5.

BACA JUGA: Meksiko jadi Negara Ke-5 yang Lolos ke Piala Dunia 2018

Setelah 20 menit berlalu, dia kembali ke bawah dengan sejumlah kantong plastik yang berisi barang berharga.

”Gedung ini sudah rusak parah. Ia bergoyang. Semuanya bergoyang. Anda bisa lihat sendiri, kan? Itu bukan saya yang gemetar, melainkan gedung ini,” kata Estrada saat diwawancarai Reuters.

BACA JUGA: Diwarnai Keributan Besar, Meksiko Pimpin Grup A Piala Konfederasi

Parahnya lagi, menurut dia, tidak ada penghuni gedung yang mengasuransikan apartemen dan harta mereka. Karena itu, meski luput dari maut, mereka tak tahu harus berbuat apa. Sebab, mereka tidak punya apa-apa lagi sekarang.

”Para penghuni gedung yang punya saudara di Mexico City bisa tinggal sementara di rumah saudaranya. Tapi, bagaimana kami yang tidak punya siapa-siapa lagi?” ucap dia.

Saat ini Estrada dan sebagian besar penghuni di kompleks hunian vertikal itu bertahan di tenda darurat. Sejak Selasa malam, beberapa tenda darurat menjadi tempat penampungan korban di area tersebut.

Ana Karen Almanza, sukarelawan, mengatakan bahwa tenda-tenda yang kini bermunculan di dekat lokasi bencana itu hasil swadaya masyarakat. Demikian juga bantuan yang mengalir untuk para korban.

Selain makanan dan minuman, bantuan juga berupa pakaian dan obat-obatan. ”Tidak ada keterlibatan pemerintah. Semua (bantuan, Red) ini juga berasal dari para warga yang peduli,” katanya.

Gempa bumi yang meluluhlantakkan SD Enrique Rebsamen di Mexico City itu telah merenggut 286 korban jiwa. Jumlah korban tewas masih sangat mungkin bertambah karena tim penyelamat belum tuntas menyisir lokasi bencana.

Sedikitnya 52 bangunan di ibu kota Meksiko tersebut rata dengan tanah. Pencarian para korban berlanjut meskipun harapan untuk menemukan korban selamat semakin tipis.

Sejak Kamis malam (21/9), pencarian Frida Sofia berhenti. Sebab, setelah ditelusuri, gadis yang disebut-sebut masih hidup meski tertimpa reruntuhan gedung itu tidak pernah ada.

Angkatan Laut (AL) Meksiko minta maaf kepada publik karena telah memberikan informasi yang tidak akurat tentang Sofia. Informasi tersebut membuat media berlomba-lomba menjadi yang pertama meliput evakuasi Sofia.

”Kami ingin menegaskan bahwa kami tidak pernah memberikan informasi yang berkaitan dengan nama gadis tersebut atau apa pun yang berkaitan dengannya. Satu hal yang ingin kami tekankan, tidak pernah ada informasi resmi seperti itu dari kami. Sepertinya itu berita palsu,” papar Angel Enrique Sarmiento, petinggi AL. Saat itu, menurut dia, pihaknya hanya memberitahukan temuan bercak darah.

Sarmiento mengatakan, saat itu timnya memasukkan kamera ke balik reruntuhan SD Enrique Rebsamen dan menemukan bercak darah yang mulai mengering. Tim AL menduga ada korban selamat yang terluka dan tetap berusaha menyelamatkan diri.

Karena itu, tim tersebut memperkirakan jejak darah korban terdapat di beberapa titik reruntuhan. Tapi, ketika itu tidak ada keterangan tentang nama korban.

Kemarin seluruh korban dari SD tiga lantai yang porak-poranda tersebut sudah teridentifikasi. Hanya, ada satu yang masih hilang. Yakni seorang staf sekolah.

Dari statusnya, sudah jelas bahwa satu-satunya korban yang masih mungkin tertimbun reruntuhan sekolah adalah orang dewasa.

”Entah itu anak-anak atau orang dewasa, selama ada tanda-tanda korban selamat di sana, kami akan gali,” ujar Sarmiento.

Sementara itu, partai-partai politik di Meksiko justru menggunakan momentum berkabung nasional tersebut untuk menuai simpati. Semuanya dilakukan demi pemilihan umum (pemilu) 1 Juli mendatang.

Kemarin Institutional Revolutionary Party (PRI) menjanjikan bantuan sebesar 258 juta peso (setara Rp 193,3 miliar) atau sekitar 25 persen dari pendapatan tahunannya untuk para korban gempa.

Sebelumnya, Andres Manuel Lopez Obrador yang merupakan salah seorang kandidat presiden pada 2018 berjanji menyumbangkan 20 persen dana kampanye nasional partainya untuk para korban gempa.

Tapi, setelah PRI menyebutkan angka donasi yang fantastis, dia pun berubah kemarin. Partainya, National Regeneration Movement (Morena), bakal mendonasikan 50 persen dana federalnya. (AP/Reuters/hep/c11/any)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Astaga, Anaya Tewas Mengenaskan Setelah Diserang Babi Peliharaannya


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler