jpnn.com, CHANGZHOU - Carolina Marin mengukir catatan manis di China Open 2019.
Tunggal putri Spanyol berusia 26 tahun itu datang ke turnamen BWF World Tour level super 1000 yang terakhir tahun ini (setelah All England dan Indonesia Open) memang berstatus juara bertahan.
BACA JUGA: Juara di China Open 2019, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong Ukir Rekor Fantastis
Namun, lantaran absen lama (karena cedera lutut sejak final Indonesia Masters 2019 Januari lalu), Marin bukan pemain yang diunggulkan. Si kidal baru kembali dari pemulihan.
Marin membalikkan semua prediksi. Puncaknya ialah pada laga final China Open 2019 di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, Changzhou, Minggu (22/9) siang WIB. Si pemilik medali emas Olimpiade Rio 2016 itu mengalahkan Tai Tzu Ying (Taiwan), di final China Open 2019.
Marin harus melakoni rubber game sebelum menang 14-21, 21-17, 21-18 dalam durasi 65 menit (statistik BWF).
Setelah memastikan poin terakhir, Marin tak kuasa menahan air matanya, menangis bahagia.
Perjuangannya melawan cedera dan melakoni setiap sesi pemulihan sejak Januari lalu terbayar. Selamat datang kembali, Marin.
Badminton Talk melansir, gelar China Open 2019 ini membuat Marin menjadi tunggal putri pertama di luar pemain Tiongkok yang berhasil mempertahankan gelar di China Open. (adk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek