jpnn.com - COPENHAGEN - Tunggal putri ranking enam dunia Carolina Marin tampak emosional seusai memastikan menjadi finalis Kejuaraan Dunia BWF 2023.
Marin, perempuan Spanyol berusia 30 tahun itu mengantongi tiket final setelah mengalahkan juara bertahan, peringkat kedua dunia Akane Yamaguchi (Jepang) di Royal Arena, Copenhagen, Denmark, Sabtu (26/8) malam WIB.
BACA JUGA: Kejuaraan Dunia BWF 2023: Luar Biasa! Apriyani/Fadia Ikuti Jejak Finarsih/Lili Tampi
Mantan tunggal putri nomor 1 dunia (2015) itu menang 23-21, 21-13 dalam waktu 53 menit
Marin menyeka mata dan menutup muka setelah bersalaman dengan Akane. Dia terharu.
BACA JUGA: Oh, Carolina Marin...
Ini final keempat buat Carolina Marin di Kejuaraan Dunia BWF setelah 2014, 2015, dan 2018.
Prestasi dan kiprah Marin menurun beberapa tahun belakangan ini lantaran cedera.
BACA JUGA: Kejuaraan Dunia BWF 2023: Axelsen Gagal Mempertahankan Gelar
Bukan sembarang cedera. Cedera lutut. Bukan sekali, tetapi dua kali.
Tak banyak atlet dunia yang bertahan dan bangkit setelah cedera lutut. Dua kali?
"Saya pikir tidak ada yang bisa membayangkan betapa sulitnya menjalani dua kali operasi, absen satu tahun dari sirkuit, dan kembali serta berlatih keras setiap hari,” kata Marin setelah mengalahkan Tai Tzu Ying di perempat final Kejuaraan Dunia BWF 2023 kemarin.
"Setiap pemain yang datang ke sini (Kejuaraan Dunia BWF) pasti ingin emas. Saya harus selangkah demi selangkah, yang pasti saya banyak mengalami kemajuan di sisi mental," imbuhnya.
Marin punya catatan apik saat menembus final Kejuaraan Dunia BWF. Selalu juara.
Pada final 2014, Marin mengalahkan Li Xuerui. Lalu 2015 menaklukkan Saina Nehwal, dan pada 2018 meredam Pusarla Sindhu.
Marin masih tercatat sebagai tunggal putri paling sukses di Kejuaraan Dunia BWF.
Pada final besok, Marin akan berhadapan dengan pemenang dari partai An Se Young (Korea) versus Chen Yu Fei (China). (bwf/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan