Casey Stoner Minta Sprint Dihapus, MotoGP Bukan Balapan Terburu-buru

Jumat, 15 November 2024 – 08:37 WIB
Casey Stoner kritik sprint race MotoGP. Foto: Mohd Rasfan/AFP

jpnn.com - Casey Stoner menilai bahwa sesi Sprint Race MotoGP sebaiknya tidak perlu diadakan lagi.

Bagi Casey, Sprint Race tidak cocok untuk balapan MotoGP.

BACA JUGA: Casey Stoner Menjagokan Marc Marquez, Jorge Martin Pantas

"Kami tidak seharusnya mengadakan kejuaraan dunia dengan miniatur (sprint race), ini seharusnya menjadi ajang ketahanan," kata Casey Stoner.

Menurut dia, laga MotoGP itu sejatinya balapan jarak jauh, maraton dengan mengedepankan ketahanan fisik. Bukan yang terburu-buru.

BACA JUGA: Selain Menggusur Jorge Martin, Pecco Bagnaia Patahkan Rekor Casey Stoner

"Pada dasarnya ini seperti mencoba mengatakan 'oke, kita akan mengikuti maraton, sekarang 10 lap bukanlah maraton, ini adalah 43 kilometer!" tambahnya.

Lebih lanjut, menurut Casey Stoner, kejuaraan dunia MotoGP seharusnya adalah balapan jarak jauh.

BACA JUGA: Pecco Mengharamkan Taktik Ini Untuk Hambat Martin di MotoGP Barcelona

"Tidak bisa ada orang-orang yang sangat bagus dalam waktu singkat, karena bisa saja semua menggunakan ban tipe soft agar kompetitif," jelasnya.

“Selain itu, Anda tidak boleh mendapatkan poin untuk balapan sprint seperti ini, karena poin seharusnya datang pada hari Minggu ketika balapan utama."

Kendala lainnya ialah perihal mengatur motor agar pembalap bisa lebih fokus sepanjang balapan.

“Sangat sulit untuk mengatur motor, sehingga Anda bisa fokus sepanjang balapan. Saat ini, kami menaruh fokus pada satu lap, sangat penting untuk melewati Q2 sejak latihan pertama," kata Casey.

Pembalap 39 tahun itu menjelaskan para pembalap lebih fokus untuk berlomba-lomba masuk Q2.

"Banyak pembalap yang hanya fokus mencatatkan satu putaran yang cepat dibandingkan memikirkan satu balapan yang panjang," tuturnya.

Menurut Casey Stoner, sprint race juga menjadi salah satu alasan mengapa pada balapan utama ada jarak yang cukup jauh di antara para pembalap.

Pasalnya, tidak semua orang siap dengan kecepatan balapan.

Selain itu, balapan utama menjadi lebih monoton dan terkesan membosankan.

"Jadi, menurut saya, inilah alasan mengapa pada hari Minggu kita melihat ada jarak yang cukup jauh antara satu pembalap dan yang lain, karena tidak semua orang siap dengan kondisi tersebut," tambahnya.

Pada Sprint Race, panjang lap yang ditempuh hanya setengah dari balapan utama, sementara pemenang meraih 12 poin, disusul sembilan poin untuk posisi kedua, dan tujuh poin untuk posisi ketiga.

Peringkat keempat hingga kesembilan pun mendapatkan poin, masing-masing dari enam hingga satu angka.

Format poin di Sprint Race juga dikritik Casey Stoner. Menurut dia itu tidak bisa menjadi acuan dalam pengumpulan poin di kejuaraan dunia yang sebenarnya. (crash/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jadwal MotoGP Barcelona, Klasemen, dan Hasil Seri Musim Ini


Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler