jpnn.com, RIYADH - Kementerian Kesehatan Arab Saudi telah menyetujui penggunaan tiga vaksin Covid-19. Vaksin itu masing-masing buatan Pfizer, AstraZeneca, dan Moderna.
Sebelumnya badan pengawas obat dan makanan di Negeri Petrodolar itu telah menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 buatan Pfizer pada 15 Desember 2020. Selanjutnya, Arab Saudi memulai vaksinasi Covid-19 menggunakan vaksin buatan Pfizer pada 17 Desember 2020.
BACA JUGA: Beredar Luas di China, Foto Jokowi Disuntik Ternyata Berdampak Luar Biasa
Belakangan, Kementerian Kesehatan Arab Saudi menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca dan Moderna. AstraZeneca merupakan perusahaan farmasi yang berbasis di Cambridge, Inggris, sedangkan Moderna bermarkas di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Arab Saudi Dr. Muhammad Al-Abdel Ali menyatakan bahwa tidak ada efek samping yang terdeteksi pada mereka yang telah menerima suntikan vaksin Covid-19. Oleh karena itu, dia mendesak setiap orang mendaftarkan diri untuk menerima vaksin.
BACA JUGA: Bos Moderna Sebut Vaksin COVID-19 Cuma Memberi Perlindungan 2 Tahun
Ali menegaskan bahwa keamanan dan efikasi vaksin tersebut didasari pada proses uji klinis dan terjadinya respons kekebalan kuat serta antibodi berkelanjutan.
Menurut Ali, kelompok yang memenuhi syarat menerima vaksin dari pemerintah ialah warga negara Arab Saudi serta ekspatriat yang telah memiliki kartu tanda penduduk (KTP) dan izin tinggal (iqama) yang masih berlaku. "Ini (vaksinasi, red) akan dilakukan setelah melalui aplikasi Sehaty," katanya seperti diberitakan Al-Arabiya TV, Senin (18/1).
BACA JUGA: AstraZeneca Siap Produksi 2 Juta Vaksin COVID-19 Setiap Pekan
Sejauh ini hampir 300 ribu warga Saudi Arabia dan ekspatriat telah menerima suntikan vaksin Covid-19. Pemerintah Arab Saudi telah menyediakan empat pusat vaksinas, yakni di Riyadh, Jeddah, Dammam dan Madinah.(Saudi Gazette/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Antoni