jpnn.com, BANDUNG - Capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan memiliki pandangan terkait pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Dia berjanji akan mengkaji ulang pembangunan proyek ambisius tersebut.
Hal tersebut disampaikan saat Anies berdialog dengan anak muda dalam kegiatan bertajuk “Desak Anies” di 150 Coffee and Garden, Rabu (29/11).
BACA JUGA: Diuntungkan Konstelasi Politik, Anies Baswedan Diprediksi Masuk Putaran Kedua Pilpres
Dalam kesempatan tersebut Anies mengungkapkan setuju dan sepakat bahwa di Indonesia ada ketimpangan. Namun, ketimpangan tersebut harus diselesaikan dari tempat timpangnya.
“Nah yang timpang itu bukan satu lokasi, karena itu kita perlu melakukan pemerataan pembangunan. Tapi kalau ketimpangan itu kita putuskan dengan membangun satu tempat, maka tempat-tempat yang timpang lain dapat apa? Gak dapat apa-apa,” terang Anies
BACA JUGA: Anies Beri Perhatian Khusus kepada Peternak dan Pengembangan Koperasi di Indonesia
“Itulah sebabnya kenapa kami melihat lebih penting membangun tempat-tempat yang hari ini tertinggal, supaya mereka punya pertumbuhan ekonomi yang baik, kualitas sumber daya yang baik. Jadi bukan hanya satu tempat,” tambahnya
Mengenai nasib Kalimantan ke depan, Anies mengaku akan lebih mengedepankan konektivitas antardaerah. Langkah itu dinilainya lebih masuk akal untuk menciptakan pemerataan pembanguan.
“Yang penting diteruskan (di Kalimantan) itu adalah pembangunan jalan tol-nya, pembangunan rel kereta apinya, itu penunjang yang harus dibangun terus di Kalimantan supaya antarkota itu terjadi konektivitas,” papar Anies.
BACA JUGA: Anies Baswedan: Bersama Gus Imin Perjuangan Menjadi Ringan
Bahkan Anies menilai anggaran yang digelontorkan untuk proyek IKN bisa dialihkan ke hal-hal yang menyangkut kebutuhan lebih mendesak, mengingat ruang fiskal Indonesia saat ini terbatas.
“Kami melihat anggarannya yang dibutuhkan untuk membangun tempat itu, 460 sekian triliun itu kalau dipakai untuk mengangkat guru PPPK maka jutaan orang bisa jadi, kalau itu dipakai untuk membangun Puskesmas, maka kelurahan-kelurahan se-Indonesia belum ada bisa dibangun Puskesmas. Kalau itu dipakai untuk memperbaiki kesejahteraan, polisi, tentara, serdadu yang mereka kurang, mereka akan mendapat manfaat jauh lebih besar,” paparnya.
“Jadi itu tantangannya. Ketika kita mengalokasikan anggaran yang begitu besar di satu tempat, maka ada tempat lain yang sesungguhnya membutuhkan tidak dapat,” imbuhnya.
Kemudian terkait regulasi yang diketok untuk IKN, Anies berjanji akan mengkaji ulang proyek tersebut.
“Gini. Kalau kata undang-undang, hari ini ibu kotanya masih Jakarta, dan menurut undang-undang, nantinya akan pindah ke Nusantara. Betul? Nanti saya lihat, kalau saya terpilih, kita akan kaji ulang itu semua,” tandasnya. (jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : JPNN.com