CATAT! Sudah Tiga Kasus Perampok Berlagak Polisi

Senin, 21 Desember 2015 – 07:23 WIB

jpnn.com - SIMALUNGUN – Kepolisian belum berhasil mengungkap dua kasus perampokan, dimana pelaku berlagak jadi polisi. Untuk kasus serupa yang ketiga kalinya, pelaku berhasil dibekuk massa.

Kasus terakhir terjadi di wilayah hukum Polres Simalungun, yakni di Nagori Silampuyang, Kecamatan Siantar.  Aksi dua pelaku, yakni yakni Rama Rinanda (28) dan Dedi Azmi (36) berhasil digagalkan massa hingga akhirnya mereka babak belur.

BACA JUGA: Kaca Dijebol, Rokok Rp 8 Juta Raib

Korban Rizal Riski (20) mengatakan, kedua pelaku melancarkan aksinya dengan berpura-pura sebagai polisi yang melakukan penyelidikan.  

Usai melapor di Polsek Bangun, dia menceritakan, awalnya dia berangkat dari rumahnya di Afdeling 3 PTPN IV Kebun Marihat, hendak ke rumah salah seorang temannya, yang juga di sekitar Marihat. Saat melintas di lokasi kejadian, tepatnya di Jalan Siantar-Tanah Jawa, Nagori Silampuyang, seketika dari arah yang berlawananan kedua pelaku datang dan menghentikan laju sepedamotornya.

BACA JUGA: Rasain... Pembobol Rumah Ketua PGRI Ditembak

“Aku distop, kemudian surat-surat kretaku (sepeda motor, red) ditanyai, Bang. Mereka ngaku melakukan penyelidikan curanmor (pencurian kendaraan bermotor), karena kreta adik si Nanda (Rama Rinanda) itu hilang. Waktu itu, aku panik karena si Nanda menunjukkan pistol. Tapi aku agak curiga juga sama mereka,”  tutur Rizal didampingi ibunya Boru Manalu.

Kecurigaannya semakin besar setelah kedua pelaku merebut paksa sepedamotornya dan hendak membawa kabur. Spontan Buruh Harian Lepas (BHL) PTPN IV Marihat ini langsung berteriak “rampok”.

BACA JUGA: Nazir Masjid yang Digorok Di Masjid Itu Akhirnya Meninggal Dunia

Beruntung, waktu bersamaan, satu unit angkutan umum Siantar Bus melintas dari lokasi dan membawa sejumlah penumpang.

“Waktu mereka mau kabur, aku langsung menendang kreta mereka yang dikendarai si Dedi. Waktu kutendang, dia terjatuh. Terus supir angkot datang menendang dia, makanya si Dedi itu masuk tercampak ke parit. Sementara, bapak itu, langsung turun dari angkot mengejar si Nanda dan berhasil. Makanya mereka babak belur karena masyarakat bertambah banyak. Semuanya sudah emosi,” pungkasnya mengakhiri.

Rizal mengatakan, bapak yang dimaksud adalah seorang pria bertubuh tegap yang diketahuinya seorang anggota TNI.

Sementara, Rama Rinanda mengaku melakukan perampokan ini karena tidak punya uang. Dia  mengaku baru pertama kalinya melakukan perampokan seperti itu. Pria ini juga mengaku pernah masuk penjara kasus narkoba tahun 2012 lalu ini.

“Aku kemarin dipenjara sembilan bulan, Bang, terus dimasukkan ke rehabilitasi. Kalau merampok, aku baru kali ini, Bang,” ujar supir angkot ini sembari tertunduk di ruang periksa Polsek Bangun.

Kapolsek Bangun AKP Hatopan Silitonga didampingi Kanit Reskrim Ipda Arwanda Sembiring mengatakan bahwa kedua pelaku dan barang bukti dua unit sepedamotor milik pelaku dan korban sudah diamankan. Saat ini pihaknya sedang melakukan pemeriksaan saksi-saksi. “Pelaku dan barang bukti sudah diamankan. Korban, pelaku dan saksi-saksi sedang diperiksa terkait kasus ini,”jelas Kapolsek.

Sebelumnya, 30 November malam, perampokan dengan modus serupa terjadi di Jalan Pane, Kelurahan Karo, Siantar Selatan. Kejadian serupa terjadi lagi pada Kamis (17/12) sekira pukul 17.00 WIB. Korban Doharman Samosir yang merupakan warga Kampung Baru, Nagori Siborna, Kecamatan Panei, dihentikan di Jalan Gereja, Siantar Selatan oleh seorang pria dengan mengendarai sepedamotor jenis bebek. Pria tersebut mengenakan rompi berwarna hijau layaknya rompi yang kerap dikenakan polisi lalu lintas. (jos/ara/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantap, Tiga Maling Motor Ditangkap, Satu Dilumpuhkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler