Catat ya, UAS Pernah Ditolak Masuk Timor Leste, Konon Gegara Label Teroris dari Jakarta

Selasa, 17 Mei 2022 – 16:49 WIB
Ustaz Abdul Somad atau UAS tampak berada di ruangan kecil seperti penjara di Singapura. Foto: Instagram/ustadzabdulsomad_official

jpnn.com, JAKARTA - Kasus Ustaz Abdul Somad atau UAS ditolak masuk ke Singapura tengah jadi sorotan publik.

UAS mengatakan kasus dirinya ditolak masuk ke sebuah negara ternyata bukan yang pertama kali.

BACA JUGA: Dideportasi dari Singapura, UAS Ungkap Tujuannya ke Negeri Singa

Hal itu disampaikan UAS melalui video yang diunggah akun bernama HAI GUYS OFFICIAL di Youtube yang tayang pada Selasa (17/5).

Pada 2018, UAS ditolak masuk Timor Leste. UAS datang ke Timor Leste dalam rangka menghadiri tablig akbar.

BACA JUGA: UAS Merasa Bingung, Dubes RI untuk Singapura Ungkap Penyebabnya, Oalah

"Begitu sampai di Airport Timor Leste, tiba-tiba tak (boleh) masuk, kawan saya masuk, rombongan masuk. Mereka masuk, saya tak masuk," kata UAS.

UAS kemudian bertanya kepada pegawai Imigrasi Timor Lester mengapa dirinya ditolak masuk ke negara tersebut.

BACA JUGA: UAS Dideportasi Singapura, Fadli Zon: Ini Penghinaan

"Saya tanya agak bisik-bisik, 'Kenapa kalian tidak kasih saya masuk?'," kata UAS.

Petugas Imigrasi mengatakan ada informasi dari Jakarta yang menyebutkan bahwa UAS merupakan orang yang bermasalah.

"Bapak teroris," kata UAS menirukan pernyataan petugas Imigrasi Timor Leste itu.

UAS pun menyesali sikap pihak Imigrasi mengapa baru sekarang diberi tahu.

Menurut UAS, informasi yang diterima petugas Imigrasi Timor Leste baru sejam yang lalu.

"Mereka, Imigrasi Timor Leste, dapat faks dari Jakarta. 'Kami dapat kiriman bahwa bapak teroris'," sambung UAS menirukan kembali pernyataan petugas Imigrasi.

Turut diketahui, kepergian UAS beserta rombongan ke Singapura untuk liburan, bukan berdakwah atau menghadiri sebuah pengajian.

Sebelumnya, UAS menceritakan kronologi dirinya dideportasi Imigrasi Singapura kepada Ustaz Hilmi Firdausi, sahabatnya.

Dalam akun Ustaz Hilmi di Twitter, pengasuh PP Baitul Qur'an Assa'adah itu mengunggah percakapannya dengan UAS melalui aplikasi pesan singkat.

Dalam percakapan tersebut, UAS mengaku sudah melengkapi segala persyaratan sebelum berangkat ke Singapura.

Saat tiba di Singapura, UAS sempat ditahan dan dimasukkan ke sebuah ruangan berukur 1x2 meter, beratap jeruji selama satu jam.

Sementara, istri UAS dan rombongan lainnya di ruangan lain.

Pada pukul 17.30, UAS dan rombongan dipulangkan ke Batam menggunakan feri terakhir.

Padahal jika sesuai jadwal, UAS bersama rombongan seharusnya kembali ke Batam pada Selasa (17/5). (cr1/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jazuli: Wajar Banyak yang Protes UAS Tidak Bisa Masuk ke Singapura


Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Dean Pahrevi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler