Catatan Akhir Tahun ISKA: Kesetaraan Martabat Manusia Menyongsong Tahun 2023

Sabtu, 31 Desember 2022 – 23:58 WIB
Logo - Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA). Foto: Fok. ISKA

jpnn.com, JAKARTA - Presidium Pusat Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) menyampaikan catatan akhir tahun 2022.

Dalam catatan akhir tahun pada Sabtu (31/12/2022), Presidium ISKA menekankan pentingnya Kesetaraan martabat manusia menyongsong tahun 2023.

BACA JUGA: Komunitas Diminta Tidak Melakukan Konvoi Kendaraan Pada Malam Tahun Baru

Catatan akhir tahun ini disampaikan oleh Luky A Yusgiantoro  (Ketua Presidium) dan Ch Arie Sulistiono (Sekretaris Jenderal) beserta jajarannya. Nama-nama jajaran Presidium ISKA tercantum pada bagian akhir catatan akhir tahun ini.

Adapun catatan akhir tahun ISKA sebagai berikut:

BACA JUGA: Putin Ucapkan Selamat Tahun Baru kepada Para Pemimpin Dunia, Kecuali 3 Orang Ini

Hari-hari menjelang tutup tahun 2022, Pemerintah Indonesia setidaknya mengambil dua keputusan yang dipandang strategis untuk menghadapi situasi nasional maupun global. 

Dua hal penting yang diambil pemerintah. Pertama, menerbitkan Perpu Cipta Kerja untuk memberikan kepastian hukum dan menghindari kekosongan hukum yang mengatur berbagai hal prinsip menyangkut perizinan usaha, ruang lingkup usaha dan masalah ketenagakerjaan.

Kedua, mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kebijakan pencabutan PPKM merupakan langkah untuk membuka pembatasan yang dilakukan pemerintah dalam mencegah meluasnya penularan Covid 19 meski tetap dibarengi imbauan kepada masyarakat untuk tetap melakukan protokol kesehatan.

Upaya kedua kebijakan strategis ini adalah untuk mempersiapkan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang siap bersaing di era globalisasi dan menjaga kedaulatan dan kepentingannya.

Kebijakan-kebijakan ini menjadi simbol dalam optimisme Indonesia menyongsong 2023 sekaligus juga menyiapkan langkah dan prasyarat guna menghadapi perjalanan ke depan masyarakat Indonesia yang secara global telah diprediksi demikian sulit dan suram.

Tentu saja masih hangat dalam ingatan kita, berbagai torehan sukses Indonesia tergambar selama 2022. Salah satunya kesuksesan Indonesia menjadi tuan rumah G-20 yang melahirkan banyak investasi baru dan komitmen menciptakan dunia yang lebih baik.

G-20 membuktikan bahwa di tengah konflik antara Rusia dan Ukraina dan perang dagang antara Cina dan AS, Indonesia dapat menjadi bangsa yang mengedepankan perdamaian. 

Di sisi lain dalam bagian perjalanan bangsa masih ada catatan-catatan kelam kasus korupsi dalam masa pandemi, kasus kejahatan kemanusiaan dan pelanggaran Hak Asasi Manusia yang masih saja terjadi.

Menghadapi 2023 yang masih diadang tantangan besar terutama di bidang politik, ekonomi, energi, sosial-budaya dan pendidikan, kesehatan serta lingkungan, pemerintah perlu mengawal resonansi hasil-hasil G20 bagi kepentingan Indonesia dan kawasan regional.

Dan, sebaliknya menyuarakan kepentingan Indonesia ke wilayah kawasan dan global.

Tercatat di garda terdepan dunia sebagai negara yang sukses mengatasi secara nasional serangan pandemi Covid-19 sepanjang hampir tiga tahun terakhir.

Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) sebagai sebuah organisasi kemasyarakatan berbasis intelektualitas-religius mendorong pemerintah Indonesia untuk memperkuat perannya sebagai salah satu pemain terpenting kekuatan-tengah global.

Selain agenda-agenda besar di atas, ISKA memandang penting pemerintah perlu mengartikulasi secara lebih signifikan lagi upaya penegakan HAM, mencegah perdagangan manusia, kerja sama antarkawasan mengatasi teror dan radikalisme, masalah-masalah besar yang masih menjadi global concern sampai sekarang. 

Penguatan tenaga kerja Indonesia di luar negeri juga menjadi salah satu strategi memperkuat diaspora Indonesia di peta dunia. 

Melalui langkah-langkah ini diharapkan Indonesia mampu berkontribusi dengan lebih konkret dan signifikan bagi kawasan regional dan global.

Di samping catatan-catatan yang mencakup lingkup global tersebut di atas, Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) mengikuti secara cermat setiap langkah perjalanan bangsa ini selama 2022.

Banyak catatan-catatan kritis dengan harapan hal ini menjadi hulu inspirasi menyongsong 2023 sebagai tahun yang diprediksikan sangat berat dari sisi ekonomi, politik dan sosial budaya. 

ISKA memberikan catatan  dalam rangkuman beberapa bidang kajian sebagai berikut:

Bidang Politik

Tahun 2023 akan menjadi tahun yang panas, mengingat Indonesia pada awal 2024 akan menyelenggarakan Pemilu secara serentak dan pilpres tanpa petahana.

Artinya, semua poros akan bergerak all out – bahkan mungkin cenderung nothing to lose.

Tahun 2024 menjadi taruhan martabat dan wibawa pemerintah dengan menyelenggarakan Pemilu dan Pilpres yang jujur.

Sistem Pemilu proporsional tertutup yang mulai hangat dibicarakan di dewan legislatif diharapkan dapat meningkatkan wibawa partai.

Terkait Capres yang akan diusung 2024, ISKA menilai bahwa penting kiranya mendorong tokoh yang memiliki orientasi pembangunan berkelanjutan dan kontinuitas terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dibangun oleh pemimpin sebelumnya.

Ia juga tidak boleh tokoh yang membangun polarisasi kepentingan dengan sentimen agama.

Intinya, tahun 2023 dan nantinya menuju 2024 kita sebagai bangsa Indonesia harus mampu menciptakan kondisi politik yang melahirkan legislatif dan eksekutif yang bermarbat, berintegritas serta berjiwa merawat Indonesia sebagai bangsa yang majemuk.

ISKA mengimbau semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pemilu 2024 yang persiapannya telah berjalan supaya mementingkan nilai-nilai kejujuran, kebenaran, kepastian hukum.

Selain itu, tidak memanfaatkan kepentingan pribadi dan golongan dengan merendahkan integritas dan kepercayaan yang diberikan oleh pemerintah dan masyarakat luas dengan tidak menjalankan proses dan dalam menentukan hasil pemilu yang semestinya.

Diperlukan kejujuran, keadilan, ketegasan dan kecermatan KPU dan Bawaslu di semua tingkatan sebagai penyelenggara pemilu.

Bidang Ekonomi dan Sumber Daya

Di tengah ancaman degradasi perekonomian global, memang tidak mudah bagi Indonesia merealisasikan pembangunan dengan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen pada tahun 2023.

Namun demikian, 2023 sebenarnya dapat menjadi momen pemerintah menggairahkan partisipasi masyarakat dalam berusaha menjadi pilihan kebijakan ekonomi.

Dampak pandemi sejak triwulan I tahun 2020 jelas dirasakan pada 2022 ini. Ancaman meningkatnya angka pengangguran adalah sebuah kenyataan di tahun 2022, terutama di bidang usaha berbasis digital.

Fenomena itu sebenarnya juga bukan melulu dampak ekonomi global, namun lebih terjadi karena mismanagement perusahaan.

Artinya, pemerintah harus dapat menjamin kesempatan kerja yang lebih luas melalui program-program pemberdayaan masyarakat.

Dalam situasi ini, ISKA memberikan catatan dukungan kepada pemerintah untuk meningkatkan investasi dalam melaksanakan hilirisasi industri yang tujuannya meningkatkan nilai tambah terhadap berbagai komoditas itu sendiri.

Meskipun Indonesia menghadapi tantangan dengan tuntutan Uni Europa di WTO dalam program hilirisasi, Indonesia memiliki kedaulatan dalam menjalankan kebijakan yang bertujuan untuk kepentingan bangsa.

Besarnya penduduk Indonesia kiranya juga dapat diantisipasi untuk makin menjadi pangsa pasar produk dalam negeri dibandingkan menjadi pasar industri luar negeri yang kian tidak terbendung akibat diberlakukannya sistem perdagangan bebas.

Semangat yang perlu dibangun adalah bahwa martabat manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang produktif (homo faber) sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.

Mencermati Perpres No. 5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional, sudah ditetapkan target bauran 23 persen Energi Baru Terbarukan (EBT) di tahun 2025.

Pencapaian per Juni 2022 saat ini adalah 12,8 persen, dengan memperhatikan kondisi global dunia saat ini, ditandai adanya krisis pangan dan krisis energi (kenaikan sangat signifikan Harga BBM), saat yang tepat buat Pemerintah untuk mendorong dan memfasilitasi untuk makin tercapai nya bauran Energi Nasional.

Pada sisi lain, kami mencermati di tengah harga komoditas batu bara (sebagai salah satu yang bauran yang paling dominan sampai saat ini) yang semakin tinggi, pemanfaatan EBT untuk industri dan kebutuhan masyarakat secara massive dan murah, sangat membutuhkan perhatian dan keberpihakan Pemerintah dan kementerian terkait.

Bidang Sosial Budaya dan Pendidikan

ISKA mencatat tahun 2022  diwarnai dengan menurunnya kasus-kasus intoleransi. Walau masih saja terjadi dimana-mana.

Namun, setidaknya secara kuantitas sangat menurun. Hal ini antara lain tentu ketegasan pemerintah dalam mendorong terbangunnya semangat toleransi di tengah masyarakat. Kesadaran kelompok-kelompok mayoritas untuk hidup berdampingan juga perlu diberikan apresiasi.

Ancaman kelompok separatisme walau tidak mendapat tanggapan dari kelompok yang lebih besar baik dari dalam maupun luar negeri, tetap menjadi pekerjaan rumah pemerintah.

Selanjutnya, ISKA memandang perlunya memperkuat regulasi dan implementasi penguatan toleransi dan hubungan antarumat beragama/kepercayaan.

Hal ini mengingat kasus-kasus intoleransi dan sejumlah pelanggaran beribadah seperti perusakan rumah ibadah, pelarangan beribadah, perusakan atribut agama masih terjadi di sebagian wilayah Indonesia di tahun 2022 yang tersebar di 15 provinsi dengan Jawa Barat di peringkat pertama sebagai provinsi yang paling banyak, kemudian disusul Jawa Timur, kemudian NTB, Lampung, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Aceh, DI Yogyakarta, dan Bali.

Pelaku intoleransi dan pelanggaran kebebasan beragama atau berkeyakinan sangat beragam. Mulai dari individu atau kelompok di masyarakat (non-state actor) atau pemerintah/pemerintah daerah (state actor) untuk itu sudah saatnya perlu diatur dengan regulasi yang tegas.

Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) juga menjadi salah satu tonggak lahirnya Indonesia baru yang diharapkan dibangun dalam sistem solidaritas tanpa sekat dan menjadi kota modern yang berisi manusia-manusia bermartabat.

Meskipun dengan tantangan dalam merencanakan dan membangun IKN, ISKA yakin bahwa kebijakan Pemerintah merupakan kebijakan didasarkan pada kajian yang sifatnya holistic dan untuk kepentingan jangka panjang.

IKN merupakan upaya pemerintah dalam mewujudkan negara dengan landasan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.

Pendidikan merupakan modal utama untuk membangun bangsa. Sistem Pendidikan yang sedang menunggu pengesahan Undang-undang baru yang saat ini tertunda karena masih perlu dikaji ulang tentu akan sangat memengaruhi harapan membangun aspek sosial dan budaya Indonesia yang lebih baik.

ISKA sangat concern terhadap suatu sistem Pendidikan yang inklusif berbasis memberikan Pendidikan sejak usia dini sikap menghargai martabat manusia dan wawasan kebangsaan sejak dini.

Mengajarkan Pendidikan dengan sistem menghafal telah terbukti tidak cukup melahirkan manusia Indonesia yang berintegritas, cerdas secara logika dan mampu mengembangkan inovasi kreatif di berbagai bidang, serta dapat bersaing di era globalisasi.

Pada sisi lain dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, semua pihak yang berkepentingan perlu memberikan perhatian penuh tentang arti guna riset dan kajian ilmu pengetahuan dan teknologi  bagi kemajuan bangsa dan masyarakat.

Tidak hanya mengutamakan pemenuhan biaya dan kuantitas riset yang dilakukan akan tetapi justru pada segi kemanfaatan hasil riset dan implementasinya guna mengatasi banyak masalah yang dihadapi masyarakat.

Bidang Hukum

Hukum merupakan fondasi dari suatu sistem untuk menjalankan suatu negara dan upaya dalam melindungi hak dan kewajiban setiap warga negara untuk dapat hidup berdampingan.

Pengesahan RUU KUHP menjadi UU pada tahun 2022 walaupun menuai pro kontra, setidaknya melahirkan adanya hukum yang berkeadilan bagi martabat manusia.

Jual beli kasus tetap menjadi salah satu tantangan dalam diterapannya UU KUHP.

ISKA juga memandang hukum di Indonesia perlu memberikan jaminan kehidupan yang setara dalam kesempatan berpolitik, menjalankan ekonomi maupun beragama dan beribadat. Kasus-kasus yang mengemuka akhir-akhir ini baik kalangan aparat dan pejabat menjadi sebuah kesempatan bagi penegak hukum di Indonesia untuk meyakinkan masyarakat bawah bahwa hukum berlaku adil dan sama untuk setiap pelanggarnya.

Tidak seperti yang selama ini dikeluhkan dan dirasakan oleh masyarakat bahwa penerapan hukum akan selalu tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Namun, sungguh tajam ke semua arah jika berhadapan dengan semua orang yang melanggar hukum dan tidak pandang bulu.

Lingkungan Hidup

Sebagai negara berkembang yang pada akhir-akir ini telah dimasukkan pada status negara maju, dengan luasan ujung timur ke barat lebih dari 5000 km, Indonesia memiliki banyak ancamam kerusakan lingkungan dari mulai penebangan pohon, ancaman polusi, sampah plastik sampai dengan sampah makanan. 

Selain itu, Indonesia merupakan negara kepulaian yang akan terkena dampak dengan kenaikan suhu bumi atau perubahan iklim. Dengan perubahan iklim, perekonomian dan kehidupan penduduk Indonesia akan dipengaruhi dengan perubahan iklim yang drastis.

Mengingat perekonomian kita yang masih tergantung dari sektor pertanian, ketidakpastian terhadap iklim dan cuaca memberikan dampak terhadap roda perekonomian di negara kita.

ISKA mencermati bahwa pemerintah belum cukup memiliki strategi dalam mengajak masyarakat menjaga lingkungan hidup.

Gerakan go green dan sirkular ekonomi seharusnya menjadi bagian dari proses pendidikan sejak usia dini yang perlu dinilai secara ketat oleh sistem Pendidikan kita – jika ingin Indonesia terhindar dari kerusakan alam yang akan melahirkan berbagai bencana.

Pemerintah terus mendorong upaya mengedepankan energi bersih dan kebijakan pembangunan yang berkelanjutan.

Penutup

ISKA menyadari bahwa menyerahkan semua persoalan bangsa kepada pemerintah tentu tidaklah bijaksana.

Untuk itu, ISKA mengajak semua elemen bangsa yang memiliki cara pandang yang sama terhadap Indonesia sebagai suatu bangsa, untuk bersama-sama merawat hal-hal sederhana yang muaranya adalah menjadikan Indonesia bangsa majemuk yang besar, tahan dalam berbagai tantangan, ancaman, gangguan dan hambatan global ataupun lokal, sertamenjadi benchmark suatu bangsa yang bermartabat.

Dengan semangat menjunjung martabat kemanusiaan dan kesetaraan, ISKA mengharapkan kita semua bergotong-royong untuk mencapai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia.

Selamat Menyongsong Tahun Baru 2023.

Jakarta, 31 Desember 2022

Presidium Pusat Ikatan Sarjana Katolik Indonesia

Luky A. Yusgiantoro / Ketua Presidium

Ch Arie Sulistiono / Sekretaris Jenderal

Joanes Joko / Presidium Politik & Hubungan Antarlembaga

Herry Johanes / Presidium Sosial Kemasyarakatan & Pertahanan Keamanan

MM. Restu Hapsari / Presidium HAAK

Ririt Yuniar / Presidium Pendidikan dan Budaya

Daniel Tonapa M / Presidium Kebijakan Publik & Pemerintahanan

Asni Ovier Dengen Paluin / Presidium Komunikasi Publik dan Media

Sandra Nangoy / Presidium Hukum dan HAM

Nugroho Agung Wijoyo / Presidium Perekonomian & Pariwisata

Hermien Y Kleden / Presidium Hubungan Luar Negeri

P. Prasetyo Nurhardjanto / Presidium TI – Inovasi dan SDM

P. I Hasudungan Siboro / Presidium Kemaritiman – Energi  & Infrastruktur

Stefanus Rengkuan / Presidium Riset dan Pengabdian Masyarakat

Silverius Oscar Unggul / Presidium Lingkungan Hidup dan Kesehatan Masyarakat.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler