jpnn.com - Semua akan tiba di tujuan dengan selamat untuk berlebaran di kampung halaman, jika puluhan juta pemudik mau bekerja sama dengan para petugas dari berbagai institusi yang siap melayani dan melindungi
Tertib berlalu lintas dalam perjalanan mudik akan mewujudkan rasa nyaman dan aman.
BACA JUGA: Pertamina Kerahkan 40 Bus untuk Dukung Mudik Aman Mudik Sehat Bersama BUMN 2022
Pada periode libur Lebaran tahun inilah puluhan juta keluarga Indonesia memperoleh kesempatan lagi untuk saling berjumpa dan mencurahkan rasa rindu satu sama lain.
Setelah selama dua tahun lebih harus menahan diri tidak dapat langsung bertatap muka, kesempatan ini hendaknya tidak disia-siakan.
BACA JUGA: Dirut Jasa Raharja Sebut Mudik Gratis Antisipasi Lonjakan Pemudik dengan Sepeda Motor
Kendati pandemi Covid-19 belum berakhir, Presiden Joko Widodo memutuskan melonggarkan beberapa aspek dari pembatasan sosial yang diberlakukan selama periode pandemi.
Salah satu pelonggaran itu adalah kebijaksanaan membolehkan masyarakat mudik Lebaran tahun ini dengan syarat pelaku perjalanan mudik sudah menerima suntikan booster untuk memperkuat antibodi.
BACA JUGA: Hadapi Arus Mudik dan Balik Lebaran, Jasa Marga Siapkan Layanan Khusus Ini
Pelonggaran dan syarat itu ternyata direspons dengan sangat antusias oleh semua elemen masyarakat.
Warga pada semua lingkungan ramai-ramai berupaya mendapatkan suntikan booster.
Hasilnya, cukup menakjubkan jika mengacu pada hasil penelitian antibodi tubuh terhadap virus atau sero servei pada Maret 2022 lalu.
Per Senin (18/4), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) mengumumkan bahwa 99,2 persen masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi Covid-19, baik antibodi dari vaksinasi maupun infeksi.
Capaian itu naik dari hasil sero survei pada Desember 2021 yang 88,6 persen.
Karena itu, perayaan Idulfitri 1443 Hijriah tahun ini sudah pasti akan lebih semarak dibanding perayaan dua tahun sebelumnya.
Menyadari masyarakat sangat antusias untuk berlebaran di kampung halaman, kebijakan presiden membolehkan masyarakat melakukan perjalanan mudik pun sudah direspons berbagai institusi terkait.
Polri dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah berkoordinasi untuk upaya meminimalisir kemacetan lalu lintas kendaraan.
Sejumlah institusi bahkan menyediakan dan melayani mudik gratis.
Semua langkah persiapan itu tentu saja bertujuan mewujudkan rasa aman dan nyaman bagi semua orang yang melakukan perjalanan mudik tahun ini.
Korps Lalu Lintas Polri bersama Kemenhub, termasuk PT Jasa Marga selaku pengelola jalan tol, sudah melakukan serangkaian persiapan untuk melayani dan melindungi pemudik.
Persiapan itu juga melibatkan dinas-dinas terkait di sejumlah daerah yang akan dilalui atau daerah yang menjadi tujuan pemudik.
Melalui persiapan itu, semua berharap masyarakat yang melakukan perjalanan mudik tiba di kampung halaman dengan selamat dan bisa berkumpul dan bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat.
Agar perjalanan mudik nyaman, aman dan tertib, para pemudik diimbau untuk mengikuti arahan para petugas.
Bagi pemerintah, termasuk Korlantas Polri dan Jasa Marga, menyiapkan dan memberi layanan selama periode mudik Lebaran 2022 adalah kerja yang tidak bisa dibilang ringan.
Sebab, dalam satu periode yang terbilang singkat atau dalam hitungan hari, puluhan juta orang plus puluhan jutaan kendaraan roda empat-roda dua serentak memenuhi berbagai ruas jalan di berbagai daerah.
Faktor inilah yang juga perlu dipahami masyarakat yang melalukan perjalanan mudik, baik bagi mereka yang menggunakan kendaraan pribadi maupun bagi mereka yang menggunakan angkutan umum seperti pesawat udara, kapal laut, kereta api maupun angkutan bus umum antar-provinsi.
Pada puncak arus mudik, kepadatan pastinya tak terhindarkan.
Data perkiraan dari Kemenhub tentang jumlah masyarakat yang mudik layak untuk diperhatikan.
Survei Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenhub memperkirakan tahun ini ada 85,5 juta orang yang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran, dan 47 persen di antaranya melalui jalur darat.
Total pemudik terbanyak berasal dari Jawa Timur, yang jumlahnya diperkirakan mencapai 14,6 juta orang atau 17,1 persen dari total pemudik Lebaran tahun ini.
Sedangkan pemudik asal Jabodetabek diperkirakan jumlahnya mencapai 14 juta orang atau 16,4 persen dari total pemudik.
Jumlah pemudik asal Jawa Tengah diperkirakan 12,1 juta orang dan dari Jawa Barat diperkirakan 9,2 juta orang.
Korlantas Polri pun sudah memperkirakan situasi di berbagai ruas jalan. Jumlah kendaraan roda empat yang melalui jalur darat diperkirakan mencapai 23 juta mobil.
Jumlah kendaraan roda empat sebanyak itu dipastikan tidak dapat tertampung di jalan tol, terutama pada puncak arus mudik.
Korlantas juga memperkirakan puncak arus mudik pada 28 April-1 Mei, sedangkan arus balik pada 6-8 Mei.
Kerja sama beberapa institusi pemerintah lintas sektor telah menyiapkan layanan mudik tahun ini dengan matang.
Para petugas dari Korlantas Polri, Dinas Perhubungan hingga petugas di jalan tol akan mengatur dan mengarahkan agar arus perjalanan mudik tertib, lancar dan aman.
Tentu saja kesadaran dan kerja sama dari pelaku perjalanan mudik akan menjadi faktor yang paling menentukan.
Saat menempuh perjalanan menuju kampung halaman, semua pemudik pastinya juga sedang menjalani ibadah puasa Ramadan.
Kemauan untuk bersabar, selalu berhati-hati, serta kepatuhan pada aturan demi tertib berlalu lintas adalah juga bagian dari ibadah puasa Ramadan itu sendiri.
Semua akan tiba di tujuan dengan selamat untuk berlebaran di kampung halaman. (***)
*) Ketua MPR RI/Kandidat Doktor Ilmu Hukum UNPAD/Dosen Fakultas Hukum, Ilmu Sosial & Ilmu Politik (FHISIP) Universitas Terbuka
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi