Cawapres Ical Paling Cepat Awal 2013

Selasa, 30 Oktober 2012 – 05:19 WIB
JAKARTA - Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) IV Partai Golkar belum memunculkan sosok cawapres pilihan Ketua Umum Aburizal Bakrie. Posisi cawapres pilihan Ical -sapaan akrab Aburizal- itu baru definitif muncul paling cepat awal tahun depan.

Hal tersebut disampaikan Ical setelah membuka Rapimnas IV Partai Golkar di Hotel Borobudur kemarin (29/10). Dia mengatakan belum menentukan sosok cawapres untuk disampaikan di rapimnas kali ini. "Itu akan ditentukan pada 2013, bisa di awal atau akhir (2013)," ujar Ical yang didampingi sejumlah fungsionaris Partai Golkar.

Menurut Ical, dirinya ingin memastikan sosok cawapres itu melalui salat Istikharah. Dia tidak sependapat dengan pandangan bahwa sosok cawapres sebaiknya diambil dari suku Jawa. Menurut dia, merupakan langkah mundur jika menentukan cawapres berdasar suku. "Saya tidak mengatakan harus suku A atau B, yang penting dia harus orang Indonesia," tegasnya.

Soal paparan survei yang menempatkan popularitasnya masih jauh dari elektabilitas Golkar, Ical mengakuinya. Dia menyatakan, rendahnya elektabilitas itu menjadi penanda bahwa Golkar bersama dirinya harus terus bekerja keras. "Elektabilitas yang rendah tersebut bagus. Kalau tidak bekerja keras, kita jadi sombong," tuturnya.

Target Partai Golkar, lanjut Ical, adalah memenangi pemilu legislatif terlebih dahulu. Apalagi, target yang diusung adalah perolehan suara DPR atau suara nasional sebesar 35 persen. Setelah itu, kata dia, Partai Golkar akan menentukan berkoalisi dengan partai mana.

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menambahkan, meski hasil survei menunjukkan elektabilitas Ical yang masih rendah, tidak ada evaluasi atas hal tersebut. Akbar menyatakan, Golkar sudah bulat tidak akan mengevaluasi pencapresan Ical dalam bursa capres untuk Pemilu 2014. "Pencapresan Ical sudah tetap. Tidak akan ada evaluasi dalam Rapimnas IV Golkar kali ini," ujarnya.

Menurut Akbar, belajar pada pilkada, peran media sosial ternyata penting dalam pencalonan seseorang. Media sosial berpengaruh terhadap proses pemenangan pemilu. Untuk itu, dia meminta seluruh pengurus Golkar memanfaatkan kehadiran media sosial yang kini populer di tengah masyarakat tersebut. "Manfaatkan media sosial untuk mengonter opini negatif terhadap capres kita," tuturnya. (bay/c8/agm)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Lolos Verifikasi, Partai SRI Curiga KPU Diintervensi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler