jpnn.com, JAKARTA - Twitter Indonesia terus memberikan edukasi pengguna platformnya mengenai keamanan akunnya.
Hal itu dilakukan banyak para penipu online semakin lihat mencari celah untuk mengelabui korban di dunia maya.
BACA JUGA: Diblokir Sementara oleh Twitter dan Instagram, Kanye West: Lihat Ini...
Misalnya menggunakan identitas palsu dan meniru akun seseorang atau organisasi.
Dalam siaran persnya, Sabtu (15/10), Twitter membagikan enam tips supaya akun tetap aman dan tidak terjerat penipu online.
BACA JUGA: Elon Musk Kembali Melanjutkan Rencana Membeli Twitter, Diterima?
1. Kata sandi kuat
Sangat penting untuk melindungi akses ke akun Twitter, salah satunya dengan menggunakan kata sandi yang kuat. Twitter menyarankan kata sandi minimal 10 karakter yang acak.
Simpan kata sandi pada aplikasi pengelola supaya tidak lupa.
BACA JUGA: Instagram dan Twitter Memblokir Akun Kanye West, Elon Musk Sempat Membalas
2. Jaga akses akun
Jangan sembarangan membagikan nomor ponsel, email dan nama pengguna. Sementara untuk kata sandi dan kode sekali pakai, jangan pernah bagikan kepada siapa pun.
Jika melihat aktivitas mencurigakan, segera ubah kata sandi akun.
3. Autentikasi dua faktor
Autentikasi dua faktor atau two-factor authentication adalah lapisan keamanan ekstra untuk masuk ke akun pengguna.
Twitter akan meminta pengguna memasukkan kode saat login untuk memastikan dia adalah pemilik akun.
Nyalakan fitur ini untuk melindungi akun dari penipu.
4. Jaga keamanan DM
Jangan membuka apalagi mengunduh dokumen jika mendapat pesan pribadi DM dari orang yang tidak dikenal. Segera hapus pesan itu.
Pengguna bisa mengatur siapa saja orang yang bisa mengirimi DM.
5. Laporkan ke Twitter
Jika menerima spam melalui DM atau mendapati akun disusupi, laporkan aktivitas itu ke Twitter.
Platform Twitter tidak pernah meminta pengguna memberikan kata sandi.
6. Perbarui aplikasi
Selalu perbarui aplikasi Twitter baik di ponsel maupun komputer untuk mendapatkan perlindungan terkini. (Antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Nasib Admin Twitter Polsek Srandakan
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian