Cegah ISIS Berkembang, TNI Sosialisasi ke Sekolah

Kamis, 07 Agustus 2014 – 09:42 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah tak main-main saat mengatakan akan mencegah Kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) berkembang di Indonesia.

Kemarin (06/08), secara langsung, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Moeldoko mendatangi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) untuk meminta izin sosialisasi terkait ISIS ke sekolah-sekolah. Upaya ini diharapkan dapat mencegah ISIS berkembang di kalangan anak muda.

BACA JUGA: Kubu Prabowo-Hatta Minta MK Perhatikan Aspirasi Rakyat

"Tadi saya sudah meminta izin pada Menteri Pendidikan, agar TNI nanti bisa mensosialisasikan (tentang ISIS) ke sekolah-sekolah. Saya telah perintahkan pada unsur-unsur di lapangan (untuk sosialisasi). Tujuannya untuk preventif," ujar Moeldoko usai bertemu dengan Mendikbud M. NUh di Gedung Kemendikbud, Jakarta.

Dalam sosialisasi tersebut, TNI akan menjelaskan apa itu ISIS dan bagaimana posisinya di Indonesia. Ia berharap, dengan sosialisasi ini, para siswa dapat memahami kondisi ISIS saat ini.

BACA JUGA: Adnan Buyung: Prabowo Curhat

Selain tindakan preventif, Moeldoko mengatakan, pihaknya juga telah menurunkan tim intelejen untuk terus mengawasi kelompok radikal tersebut. Ia menyebutkan, telah mengantongi maping daerah-daerah di Indonesia yang rawan jadi sasaran gerilya kelompok ISIS. Dengan itu, ia percaya diri bahwa ruang gerak ISIS dapat dibatasi.

Saat ini, dikatakan olehnya, gerilya kelompok ISIS tersebut tengah fokus ke daerah-daerah pedalaman. Mengetahui hal itu, pihaknya tidak akan menambah pasukan di daerah-dearah tersebut. Sebab menurutnya, pasukan TNI di sana sudah sangat cukup untuk mengatasi aktivitas ISIS di sana.

BACA JUGA: KPAI Desak Tarik Komik Cerita Cinta Sesama Jenis

Sementara, untuk para warga negara Indonesia (WNI) yang telah terlanjur dibaiat oleh ISIS, Moeldoko menuturkan mereka harus disadarkan.

"Mungkin dia tidak paham (apa ISIS), dia menerima informasi sepihak. Tugas kita untuk memberi pemahaman pada mereka agar tidak mengembangkan yang tidak benar," tandasnya.

Mendikbud sendiri menyambut baik tindakan preventif yang akan dilakukan pasukan TNI ini. Nuh mengatakan, untuk membenarkan pikiran-pikiran yang tidak sesuai dengan ideologi maka pembenahaannya harus dengan ideologi juga, bukan kekerasan.

"Ini bukan masalah fisik tapi ideologi, jadi pembenahannya ya pakai ideologi. Tidak akan selesai jika pakai kekerasan. Makanya, ada tahanan politik saat keluar masih tetap saja sama, karena ini masalah domain pikiran," jelasnya.

Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan penguatan kecintaan terhadap tanah air. cara itu dapat ditanamkan secara dini pada anak-anak. Selain itu, pembangunan karakter anak melalui pelajaran agama dan Pendidikan Moral Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN).

"Kalau dari Kementerian, di kurikulum 2013 nanti pelajaran agama kita revitalisasi, PPKN kita benahi dan sejarah kita perkuat lagi untuk antisipasi pikiran-pikiran yang tidak sesuai dengan ideologi kita," urainya.

Nuh sendiri secara pribadi mengaku menolak ISIS berkembang di Indonesia. Pasalnya menurutnya, nilai islam yang dibawa oleh ISIS tidak sesuai.

"ISIS itu tidak boleh berkembang. Dari perspektif agama itu Islam di sini beda sama Islam di sana," katanya. (mia)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Aksi 30 Ribu Massa Tidak Terbukti


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler