jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai di berbagai daerah melakukan sosialisasi secara masif memperkenalkan fitur baru pita cukai 2021 yang diterbitkan oleh Percetakan Uang Republik Indonesia (PERURI) sebagai upaya dalam mencegah pemalsuan pita cukai dan menekan peredaran barang kena cukai (BKC) ilegal.
Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai, Nirwala Dwi Heryanto mengatakan desain pita cukai mengalami perubahan setiap tahunnya dan selalu memiliki tema yang berbeda.
BACA JUGA: Bea Cukai-BNN Menggagalkan Penyelundupan Narkotika di Wilayah Sulawesi
Pada 2020 lalu, desain pita cukai mengusung tema ‘75 RI’. Pada tahun ini, sebagai negara maritim, pita cukai 2021 mengusung tema ‘Biota Laut Indonesia’.
“Perubahan desain pita cukai salah satunya guna meningkatkan keamanan pita cukai agar sulit untuk dipalsukan dan mencegah peredaraan barang kena cukai ilegal,” ungkap dia dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (23/4).
BACA JUGA: Bea Cukai Sulbagsel Kembali Berikan Izin Fasilitas Kawasan Berikat
Menurut Nirwala, sosialisasi ini sangat penting agar pengguna jasa dan masyarakat dapat mengidentifikasi keaslian pita cukai.
Dia melanjutkan, dengan warna dasar kertas yang kebiruan, pita cukai 2021 juga dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan yang mirip dengan fitur-fitur keamanan pada uang kertas, seperti hologram, serat microfiber, dan cetakan yang tajam.
Lebih detail, Nirwala menjelaskan dalam menentukan keaslian pita cukai dapat menggunakan beberapa cara yaitu secara kasat mata, dengan menggunakan kaca pembesar, alat uji elektronik, cairan kimia, atau menggunakan sinar UV untuk memunculkan fitur tersembunyi yang terdapat pada pita cukai.
"Selain itu, juga secara khusus diperkenalkan cara menggunakan aplikasi berbasis augmented reality pada ponsel untuk mengidentifikasi keaslian desain pita cukai 2021," kata dia.
Nirwala menyebutkan kegiatan sosialisasi ini telah dilakukan di berbagai wilayah dan akan terus digencarkan hingga ke seluruh daerah pengawasan. Kali ini workshop pengenalan pita cukai bertajuk training of trainer (TOT) dilakukan oleh Kanwil Bea Cukai Sulawesi Bagian Selatan, Kanwil Bea Cukai Jawa Timur II, dan Kanwil Bea Cukai Kalimantan Bagian Timur di masing-masing wilayah yang diikuti oleh berbagai instansi dan pengguna jasa hingga masyarakat umum. Selain itu, sosialisasi serupa juga digelar Bea Cukai di Jakarta, Tarakan, dan Banyuwangi.
Mengingat cukai merupakan salah satu instrumen penting dalam penerimaan negara yaitu APBN, Nirwala berharap sosialisasi ini dapat meningkatkan keterampilan dalam mengidentifikasi keaslian pita cukai desain 2021, sehingga kegiatan pengawasan khususnya terhadap BKC dapat dilakukan dengan lebih baik untuk menekan peredaran pita cukai palsu di Indonesia.
“Dengan kegiatan ini, seluruh peserta agar dapat mempraktekkan secara langsung dalam mengidentifikasi keaslian pita cukai, sehingga diharapkan peredaran pita cukai ilegal dapat terus berkurang,” kata Nirwala. (jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia